Berita Borneotribun.com: Pertanian Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Pertanian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pertanian. Tampilkan semua postingan

Rabu, 20 April 2022

Bupati Landak: 971 Kebun Sawit milik PTPN13 berhasil panen Program PSR dari Presiden Jokowi

BorneoTribun Landak, Kalbar – Bupati Landak Karolin Margret Natasa melakukan panen perdana Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Desa Amboyo Utara, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak. 

Bupati Landak mengatakan bahwa Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) tersebut merupakan program dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan untuk mendapatkan program tersebut, membutuhkan perjuangan serta perjalanan yang panjang.

“Perjuangan kita untuk mendapatkan PSR ini sangat luar biasa, karena Saya merasakan bagaimana menyakinkan para pekebun agar program PSR ini kita ambil dari Pemerintah. Pada saat meminta program ini ke Pusat juga tidak mudah, dan kalau Saya tidak dibantu oleh Ibu Puan Maharani yang pada waktu itu Menko PMK, Saya tidak bakalan bisa panen sawit hari ini,” ucap Karolin, selasa (19/04/22).

Bupati Karolin menjelaskan bahwa ada 971 pekebun dengan luas lahan 2.540,53 hektare serta sebanyak 9 koperasi yang sudah berhasil panen program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang mana lokasi tersebut merupakan perkebunan sawit milik PTPN13.

“Ini salah satu bentuk komitmen kami dalam membantu pekebun sawit di Kabupaten Landak. Yang namanya mengurus PSR ini sangat banyak tantangannya, karena yang kita urus adalah masyarakat dan yang berkomentar di media sosial juga banyak. Tetapi Saya tetab bekerja mendorong kepala dinas untuk mensukseskan program ini, sehingga hari bisa Saya jawab dengan hasilnya saja panen sawit rakyat ini,” jelas Karolin.

Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Landak Yulianus Edo Natalaga menambahkan bahwa salah satu kabupaten dengan potensi besar kebun sawit rakyat adalah Kabupaten Landak seluas 31.291 hektare, dan direncanakan akan meremajakan sawit seluas 8.000 hektare dengan target produksi yang akan dicapai 10/Ha/Tahun.

“Karena program ini dijalankan secara benar dan Saya tahu sendiri bagaiman Ibu Bupati dengan sangat kerasnya mengawal program ini supaya berada dijalan yang benar. Bibit sudah dipastikan bibit yang baik karena diumur 24 bulan sudah selesai ksatrasi 3 kali sehingga lebih cepat panennya,” kata Edo.

Kegiatan dihadiri Sekretaris Dinas Perkebunan dan Peternakkan Kalimantan Barat, Camata Ngabang, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Landak, Kepala Desa Amboyo Utara, Kepala Desa Amboyo Selatan, Kepala Desa Amboyo Inti, Pengurus Koperasi dan Kelompok Tani yang terlibat dalam program PSR. (*) 

Minggu, 20 Februari 2022

Petani Bertahan di Tengah Gempuran Alih Fungsi Lahan

BORNEOTRIBUN YOGYAKARTA — Ratusan ribu hektar lahan pertanian hilang setiap tahunnya, dan beralih fungsi ke sektor lain. Upaya pengendalian dilakukan, namun lajunya seolah tak tertahan karena sejumlah faktor.

Dengan sepeda motor bebek tua, Santoso berkendara di jalanan batu, kawasan pertanian Kledung, Temanggung, Jawa Tengah. Di jok belakang, dia meletakkan kotak kayu dengan bibit tanaman di dalamnya. Petani berumur 60-an tahun itu menggarap sepetak kebun di lahan miring kaki Gunung Sindoro itu.
“Ini tanah sewa tahunan, kalau tanah saya sendiri sudah saya jual, ha..ha..ha. Ini tanah saya sewa setahun Rp5 juta. Luasnya sekitar 4 ribu meter persegi. Setiap tahun sewanya nambah, kalau enggak mau nambah, diminta tanahnya,” ujarnya sambil tertawa.

Tanah garapan Santoso itu awalnya milik petani setempat, namun telah dibeli oleh seorang konglomerat dari Jakarta. Berhektar-hektar tanah itu akan dijadikan obyek wisata. Lokasinya memang tepat, berada di lembah antara dua gunung, yaitu Sindoro dan Sumbing di Jawa Tengah. Hawa sejuk, kabut, dan wajah gunung itu ketika cuaca cerah menjadi daya tarik tersendiri.

Sholeh, rekan Santoso yang juga sedang berada di kebunnya, turut menggarap lahan sewaan. Keduanya menanam tanaman bergantian sesuai musim, aneka sayuran, kentang, dan jagung. Di ladang yang berbeda, tanaman kopi juga ada, sebagian bahkan sedang panen.
Namun, ketika ditanya berapa hasil dari bertani, Sholeh hanya tertawa.

“Petani itu, kalau pas panen harganya malah anjlok. Yaa, hasilnya cuma bisa buat beli tahu sama tempe. Terus, namanya tinggal di desa, banyak kebutuhan sosial, ada orang meninggal, melahirkan, menikah,” kata Sholeh tergelak.

Di lahan yang kini milik konglomerat itu, berdiri sebuah kafe yang menyediakan kopi, makan dan aneka camilan. Secangkir kopi, dijual Rp25 ribu, sedangkan sepiring kecil kentang goreng, harganya Rp20 ribu. Kedua petani itu kembali tertawa terbahak-bahak mendengar harga keduanya.
Bagaimana tidak, sekilo kentang hanya bisa mereka jual di kisaran Rp10 ribu. Tidak terbayangkan, harga kentang goreng di samping kebun mereka, yang mungkin irisan dari dua butir kentang, harganya dua kali lipat dari satu kilogram kentang mereka .

Sholeh bercerita awalnya, hanya sawah di tepi jalan besar yang terjual. Pelan-pelan, lahan di sampingnya berpindah tangan satu persatu.

“Sekarang sudah sampai sana, jauh dekat jalur listrik itu,” kata Sholeh sambil menunjuk kabel listrik tegangan tinggi yang melintasi kawasan tersebut.
Sementara seorang petani perempuan yang sedang menabur pupuk di tanaman cabainya, mengaku tak akan pernah mau menjual sawah itu.

“Kalau ini dijual, saya enggak ada kegiatan. Nanti anak-anak saya juga bingung mau kerja apa buat cari rejeki,” ujarnya kepada VOA.

Upaya Pemerintah Tak Cukup

Data Kementerian Pertanian menyebut luas lahan yang beralih fungsi pada 2011 sebesar 110 ribu hektar. Pada 2019, angkanya naik menjadi 150 ribu hektar.

Jawa Tengah sendiri kehilangan tahan pertanian seluas lebih 54 ribu hektar selama 2013-2019, menurut data Badan Pertanahan setempat. Kebutuhan untuk pemukiman, tambang, dan ekspansi sektor pariwisata menjadi beberapa penyebabnya. Di Kledung, yang memiliki daya tarik wisata alam luar biasa, bisnis pariwisata nampaknya menjadi ancaman dominan.

Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Jawa Tengah, Edi Sutrisno, menilai pemerintah setempat tidak melakukan upaya yang cukup untuk menahan laju alih fungsi lahan pertanian. Sebenarnya, kata dia, petani tidak akan pernah mau menjual lahannya jika harga produk mereka dilindungi pemerintah.

“Selama ini, kan petani masih bertahan walaupun pemerintah tidak ikut campur tangan. Pemerintah memberi standar harga, tetapi tidak menjamin pembelian. Yang agak susah itu,” kata Edi ketika dihubungi VOA.

Edi mengatakan, selama ini petani bekerja dengan baik dan menghasilkan produk yang juga baik. Proses menanam padi, cabai, atau tanaman lain mayoritas memberi hasil sesuai dengan harapan. Namun setelah produk itu dipanen, petani tidak memiliki kuasa atas pasar produk pertanian. Harga biasanya anjlok, sehingga kinerja petani yang baik itu tidak menerima hasil yang baik juga.

Kondisi semacam itu, yang kadang mendorong petani terpaksa menjual lahan mereka. Eko meyakinkan, tidak ada petani yang berniat menjual lahan, karena itu menjadi sumber panghasilan. Alih fungsi lahan, lebih banyak terjadi karena faktor eksternal, seperti harga produk pertanian yang buruk terus menerus, ijin pertambangan oleh pemerintah, atau proyek-proyek besar yang merusak lahan pertanian. Termasuk diantaranya, kebijakan impor produk pertanian.

“Untuk menahan laju alih fungsi lahan pertanian, kebijakan impor harus ditekan. Memfungsikan hasil dalam negeri saja, wong kita sendiri produksi kok, kenapa beli dari luar. Logikanya kan begitu. Pemerintah itu yang menguasai soal harga, artinya yang bisa mengatur,” tambahnya.

Eko juga menyayangkan, Indonesia sudah memiliki UU Perlindungan Petani sejak 2013, tetapi sampai saat ini di daerah tidak ada Perda yang mendukungnya. Dia juga menyebut, UU Cipta Kerja akan menjadi ancaman serius bagi sektor pertanian, dalam kaitannya lahan. Meski pemerintahn berulangkali memberika klaim yang berkebalikan, yaitu bahwa UU tersebut justru akan membantu petani.

Jaga Produksi di Lahan Menyusut

Pemerintah tentu menyadari lahan pertanian semakin menyusut. Kementerian pertanian menyebut, setiap tahun lahan yang hilang itu setara dengan 300 ribu ton produk tani.
Berbagai langkah dilakukan, salah satunya mengembangkan varietas padi yang lebih baik, yang diberi nama IP 400. Pejabat Kementerian Pertanian, Enie Tauruslina Amarullah, mengatakan varietas padi ini mampu dipaneh empat kali dalam setahun, atau satu kali lebih banyak dari varietas yang ada saat ini.

“IP 400 itu salah satu program yang dicanangkan untuk meningkatkan produksi dalam rangka swasembada pangan, yang akan kita penuhi targetnya tahun ini. Jadi produksi nasional 9 juta ton, untuk tahun 2022, kita harapkan itu,” kata Enie di Yogyakarta, Rabu (16/2).

Varietas baru ini memang penting, karena program swasembada dicanangkan di tengah situasi lahan pertanian yang menyusut.

“Ditengah alih fungsi lahan yang marak, penanaman padi IP400 yang bisa dipanen empat kali setahun ini merupakan wujud ketahanan pangan,”kata dia lagi.

Pertengahan Januari 2022, pemerintah pusat juga telah menetapkan peta Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD) di delapan provinsi. Delapan provinsi terpilih itu adalah Sumatra Barat, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.

Pemerintah meyakini, penetapan LSD adalah upaya menjaga lahan sawah agar tidak tergerus alih fungsi lahan. Pada gilirannya, upaya itu juga mendukung terwujudnya swasembada pangan yang digadang-gadang sejak lama. Melalui kebijakan tersebut, kementerian dan lembaga terkait berkomitmen menjaga luasan sawah dari ekspansi sektor lain. Pemetaan dengan teknologi maju juga dilakukan, agar penerapannya di lapangan tepat sasaran. [ns/ab]

Oleh: VOA Indonesia

Kamis, 11 November 2021

Petani Sayur Merugi, Harga Pupuk Terlalu Mahal, Dinas Pertanian dan Perkebunan Mohon kroscek Harga Pupuk

Salah satu petani sayur. 

BorneoTribun Bengkayang, Kalbar -- Lagi-lagi petani sayur beriak dan merugi akibat harga pupuk terlalu mahal dipasaran.

Para petani sayur yang ada di kabupaten bengkayang mengeluhkan harga pupuk yang meroket sehingga membuat hasil panen tidak berimbang.

Salah satu petani sayur sebut saja Rudi mengeluhkan nasibnya, bahwa hasil panen bulan ini merasa rugi akibat harga pupuk dan obat meroket. 

"Jika harga pupuk dan obat tetap tinggi harganya, maka sudah pasti semua petani sayur yang ada  di 17 kecamatan gulung tikar, untuk saat ini kami tanam tomat, buncis, Loba, Kacang Panjang, Terong, Timun, Gambas, Cabe dan Padi," keluhnya. 

Rudi melanjutkan bahwa sudah mendatangi bosnya untuk menanyakan penyebab harga begitu rendah, penjelasan bosnya karena saat ini  tomat di datangkan dari pulau jawa sehingga mempengaruhi harga tomat. 

Dengan adanya petani lokal khususnya yang tanam tomat dan berapa jenis sayur merasa di rugikan, akibat harga anjlok. 

Diharapkan dinas pertanian dan perkebunan kabupaten bengkayang sudah seharusnya turun lapangan untuk mengkroscek harga pupuk dan obat yang meroket.

Pemerintah seharusnya turun kelapangan untuk melakukan sidak ke pasar-pasar yang di duga mempermainkan harga pupuk sama obat.

(Rinto Andreas)

Selasa, 14 September 2021

Pemuda Tani HKTI Jawa Tengah Bagikan Masker Untuk Petani dan Pedagang

Pemuda Tani HKTI Jawa Tengah Bagikan Masker Untuk Petani dan Pedagang
Pemuda Tani HKTI Jawa Tengah Bagikan Masker Untuk Petani dan Pedagang. 

BORNEOTRIBUN BANJARNEGARA - Pandemi Covid 19 yang melanda dunia termasuk Indonesia menjadi pukulan berat bagi masyarakat, termasuk para petani. Pemuda Tani HKTI sebagai salah satu organisasi dengan focus pada bidang pertanian, turut mengambil bagian, turun tangan untuk gotong royong mensupport program pemerintah dalam rangka melawan covid 19 dengan "Gerakan Peduli Prokes Gerakan Pemuda Tani HKTI Peduli Prokes" dilakukan dengan membagi masker kepada keluarga-keluarga petani dan ekosistem perikanan di berbagai daerah yang menjadi binaan Pemuda Tani HKTI yaitu diwilayah Jakarta, Jawa Tengah, Bangka Belitung, Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan, dan Flores NTT. 

Ketua Umum HKTI Jend (Purn) TNI Dr.Moeldoko menginstruksikan kepada Pemuda Tani HKTI untuk turut berperan, membantu para petani agar mereka bisa beraktivitas dengan tetap taat pada protokol kesehatan, memakai masker disetiap aktivitas. 

Hal ini diharapkan agar perang melawan covid 19 bisa cepat diatasi, kita kembali hidup normal kesahatan pulih, ekonomi bangkit Ketua Umum Pemuda Tani HKTI, Rina Sa’adah berpesan "Pemuda Tani HKTI sebagai rumah besar ekosistem pertanian bisa selalu berperan aktif. Pemuda Tani HKTI berperan membantu petani selain akses pasar, penyeraan hasil panen, pembiayaan, juga ditengah wabah covid 19 ini, kita hadir memastikan para petani untuk tetap taat pada protocol kesehatan agar terhindar dari bahaya penyebaran covid". Jelasnya.

Program Pemuda Tani HKTI Peduli Prokes adalah implementasi dari gerakan bersama keluarga besar Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), dengan membagikan 10.000 masker kepada masyarakat umum, khusus nya para petani diberbagai daerah di Indonesia. 

"Kami di DPD Pemuda Tani HKTI Jawa Tengah menyebar masker ke kelompok tani binaan dan pedagang di 4 Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo, Tegal dan Brebes.  Dimana DPD Pemuda Tani HKTI Jawa Tengah punya binaan petani yang cukup banyak. Harapan kami gerakan Pemuda Tani HKTI Peduli Prokes ini turut membantu mengedukasi masyarakat agar selalu taat protokol kesehatan sebagai-bagian dari cara kita melawan penyebaran covid 19," ujar Heriwanto, Ketua DPD Pemuda Tani HKTI Jawa Tengah.

Ahmad Nasirin

Kamis, 09 September 2021

Warga Panen Kentang di Lokasi TMMD Reguler Ke 112 Gerlang


Petani Kentang Dukuh Kayu abang, Dukuh Wonopriyo Desa Gerlang, Kecamatan Blado Kabupaten Batang Jawa Tengah

BorneoTribun Batang, Jateng Dataran Tinggi Gerlang dikenal akan alamnya yang indah, subur dan udaranya yang sejuk. Medannya perbukitan serta tebing yang curam membuat daerah tersebut menjadi komuditi produksi pertanian, banyak warga Desa Gerlang yang keseharian hidupnya sebagai petani sayuran. Salah satu produksi pertanian terbesar di Gerlang adalah sayuran kentang. 

Saat awak media dilokasi lahan pertanian warga, Kamis ( 9/9/21 ).  Terlihat dari aktivitas para petani di Dukuh Kayu abang, Dukuh Wonopriyo Desa Gerlang, Kecamatan Blado Kabupaten Batang Jawa Tengah. Di sana, hampir semua lahan pertanian warga yang ada ditanami sayuran kentang, ada pula petani yang juga menanam sayur kubis dan wortel.

Sebelum kentang dipanen, ternyata tanaman kentang harus menjalani proses yang sangat panjang hingga kentang siap dipanen. 

Petani terlebih dahulu menyiapkan lahan yang nantinya akan ditanam bibit-bibit kentang. 

Sebelumnya proses penyiapan lahan kemudian baru bisa di tanam bibit kentang.

Setelah melalui proses panjang, tanaman kentang akhirnya bisa dipanen.  

Dalam setahun, para petani kentang mampu memanen kentang sebanyak 3 sampai 4 kali. 

Tihiron, Mudin dan Asri warga Dukuh Kayuabang terlihat sedang memanen sayuran Kentang dan kubis dilahan mereka.

Saat ditanya awak media mereka menjelaskan, bahwa kentang-kentang tersebut setelah dipanen akan di kumpulkan di tempat pengepul, selanjutnya akan dipasarkan ke sejumlah daerah seperti di Bandar, Batang, Semarang ataupun ke Jakarta. 

"Kami sangat berterimakasih kepada TNI dan Pemerintah daerah yang sedang melaksanakan pembangunan jalan penghubung dari Desa Gerlang Kabupaten Batang ke Kabupaten Banjarnegara melalui program TMMD Reguler ke 112," Ujar mereka.

Dengan di bangunnya akses jalan penghubung ini, kami merasa terbantukan dalam pemasaran hasil panen kentang kami ke daerah Kabupaten Banjarnegara. 

"Yang dulunya kalau mau ke Batur Banjarnegara harus mutar, namun  apabila jalan dari program TMMD reguler Ke 112 ini sudah jadi maka jalan menuju Banjarnegara akan lebih dekat melalui Dukuh Wonopriyo Desa Gerlang," Katanya.

Mewakili petani lainnya, Mudin berharap pembangunan jalan cepat selesai.

"Semoga pembangunan jalan cepat selesai, TMMD Reguler ke 112 berjalan dengan lancar dan sukses," Tandas Mudin salah satu petani kentang. 

Reporter : Ahmad Nasirin
Editor      : Hermanto

Kamis, 02 September 2021

Yustinus J Asisten Ekbang Sintang Hadiri Penutupan Sekolah Lapang Iklim BMKG di Kebong

Yustinus J Asisten Ekbang Sintang Hadiri Penutupan Sekolah Lapang Iklim BMKG di Kebong

BorneoTribun Sintang, Kalbar - Bupati Sintang yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yustinus J, S. Pd, M.A.P menghadiri penutupan Kegiatan SLI Operasional Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2021 di Desa Kebong Kecamatan Kelam Permai pada Rabu (1/9/2021) kemarin.

Pada kegiatan penutupan tersebut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yustinus J, S. Pd, M.A.P menyampaikan bahwa SLI Operasional bertujuan untuk membantu petani dalam menjaga produktivitas pertanian di tengah meningkatnya potensi cuaca ekstrem.

Yustinus J Asisten Ekbang Sintang Hadiri Penutupan Sekolah Lapang Iklim BMKG di Kebong. 

“SLI ini adalah untuk pemahaman cuaca dan iklim, sehingga petani dapat menyusun strategi dan perencanaan tanam, agar tidak mengalami gagal panen yang berujung kerugian bagi petani” ungkap Yustinus J.

“Dengan terlaksananya SLI Operasional tentunya akan menambah wawasan pengetahuan bagi petani dalam mencari rujukan tentang cuaca dan iklim  dalam usaha taninya selain faktor produksi seperti pupuk dan benih. Kami berharap kepada para petani agar bisa menyebarluaskan ilmu yang didapatkan di sli kepada teman-teman yang lain dan dapat diamalkan dengan baik,” tambah Yustinus J.

“Pemerintah Kabupaten Sintang, kami sangat mengapresiasi kegiatan ini dan berterima kasih sudah mendampingi, membimbing dan memberdayakan petani di Kelam Permai ini. Kami mengharapkan seluruh penyuluh pertanian yang telah mengikuti kegiatan ini dapat menjadi agen iklim dari BMKG di masyarakat terkhusus para petani,” kata yustinus.

Sementara, Sonya Puspasari Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang menyampaikan terkait program dari Kementerian Pertanian dan Perkebunan yang tentunya pada tahun ini memfokuskan tentang peningkatan prodiktivitas pertanian dalam rangka mendukung keberlangsungan pada masa-masa sulit seperti pada saat masa pademi ini.

“pertanian adalah sektor yang bertahan pada saat masa pandemi, salah satu hal yang menunjang produktivitas pertanian ialah peningkatan kapasitas serta keterampilan dari petani sebagai pelaku utama, oleh karena itu kita juga harus melihat dengan baik semua sarana serta prasarana yang diperlukan agar dapat menunjang kegiatan dengan baik,” jelas Sonya Puspasari.

Sementara, Luhur Tri Uji Prayitno Kepala Stasiun Klimatologi Mempawah menyatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh peserta sebanyak 25 orang tersebut, beserta tim BMKG tetap melaksanakan kegiatan dengan melakukan protokol kesehatan dengan baik dan dalam keadaan sehat wa’ alfiat.

Yustinus J Asisten Ekbang Sintang Hadiri Penutupan Sekolah Lapang Iklim BMKG di Kebong. 

”Harapan saya, semoga teman-teman petani sekalian dapat menyerap materi yang telah diberikan oleh tim BMKG agar kedepannya dapat menjadi teladan untuk teman-teman petani lainnya yang belum dapat bergabung pada kesempatan kali ini, saya juga ingin menyampaikan bahwa daya serap pada saat ini mengalami peningkatan yang baik yakni mencapai 75%,” jelasnya.

Hadir dalam kegiatan penutupan tersebut Kepala Stasiun Klimatologi Mempawah, Kepala BMKG Kalbar, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, tamu undangan lainnya serta peserta SLI Operasional Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2021.

(Alex)

Selasa, 03 Agustus 2021

Dosis Pupuk Urea Pada Tanaman Kangkung - Tips Cara

Ilustrasi Tanaman Kangkung/(Photo Istimewa)

 

KARAWANGPORTAL - Dosis Pupuk Urea Pada Tanaman Kangkung – Kangkung adalah salah satu tanaman yang termasuk ke dalam jenis sayur-sayuran dan ditanam sebagai sumber makanan. 

Kangkung merupakan salah satu sayuran yang populer di Indonesia dan banyak dijual di supermarket maupun di pasar-pasar tradisional. Tanaman dengan nama ilmiah Ipomoea aquatica Forsk. ini bisa dengan mudah dijumpai di kawasan Asia, terutama di lahan yang berair. Hampir keseluruhan bagian dari tanaman kangkung dapat dikonsumsi atau dimakan dan di olah sebagai sayuran. 

Karena pucuk kangkung tua mempunyai serat yang kasar, pucuk kangkung yang muda lebih di gemari untuk dikonsumsi. Kangkung dapat dikonsumsi secara langsung atau mentah dan juga dapat juga dimasak seperti cara memasak bayam atau dibuat cah.

Tanaman kangkung supaya bisa tumbuh dengan subur dan sehat membutuhkan berbagai unsur hara yang terkandung dalam pupuk. Agar pemberian pupuk lebih efektif dan efisien, dosis yang di berikan juga harus diperhatikan. 

Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkap mengenai dosis pupuk urea pada tanaman kangkung. 

Dosis Pupuk Urea Pada Tanaman Kangkung - Tips Cara
Dosis Pupuk Urea Pada Tanaman Kangkung - Tips Cara

 

Cara Memberikan Pupuk Untuk Tanaman Kangkung 

Berikut adalah cara-cara yang bisa Anda gunakan dan ikuti untuk memberikan pupuk untuk tanaman kangkung, termasuk juga pemberian pupuk urea: 

  1. Pupuk semai diberikan dengan cara dicampurkan ke dalam tanah secara merata setelah ditebar pada media tanam. Cara memilih bibit kangkung yang bagus untuk ditanam juga cukup penting untuk diperhatikan. 
  2. Pemberian pupuk cair untuk tanaman kangkung bisa diberikan dengan cara pengocoran atau penyiraman. 

Dosis Pupuk Urea Pada Tanaman Kangkung 

Berikut adalah contoh dosis pupuk urea pada tanaman kangkung yang tepat dan bisa Anda ikuti: 

Pemberian pupuk urea pada masa penyemaian kangkung. 

Pemberian pupuk urea pada masa penyemaian kangkung bisa tidak dilakukan. Hal ini karena pada masa penyemaian kangkung cukup diberikan pupuk kandang atau pupuk kompos sebanyak 2 hingga 3 kg pupuk untuk satu meter persegi lahan tanam kangkung. Manfaat menanam kangkung hidroponik juga cukup banyak. 

Pemberian pupuk urea pada masa pertumbuhan dasar kangkung. 

Pemberian pupuk urea pada masa pertumbuhan dasar kangkung bisa dilakukan dengan kombinasi pupuk organik dan pupuk anorganik. Anda bisa menambahkan pupuk urea untuk tanaman kangkung pada masa ini dengan dosis 75 kg pupuk urea per hektar lahan tanam kangkung. Simak mengenai manfaat pupuk urea untuk jagung dan manfaat pupuk urea untuk tanaman bunga. 

Pemberian pupuk urea pada masa setelah tanam. 

Tanaman kangkung merupakan tanaman dengan umur yang cukup pendek, yaitu hanya sekitar 30 hingga 45 hari saja. Namun, pemupukan kangkung pada masa setelah tanam juga cukup penting untuk diperhatikan. 

Anda bisa menambahkan pupuk urea 10 hari setelah tanam dengan dosis 50 kg pupuk urea per hektar lahan tanam kangkung. Pupuk urea bisa ditambahkan lagi 20 hari setelah tanam dengan dosis 15 kg pupuk urea per hektar lahan tanam kangkung. 

Setelah itu, pemberian pupuk urea yang terakhir yaitu pada 30 hari setelah tanam pupuk urea bisa diberikan dengan dosis 15 kg pupuk urea per hektar lahan tanam kangkung.

Demikian penjelasan mengenai dosis pupuk urea pada tanaman kangkung. Semoga bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan Anda mengenai pupuk untuk tanaman.

Kamis, 24 Juni 2021

Tingkatkan Ketahanan Pangan Dimasa Pandemi, Aron: Optimalkan Sumber Daya Kita yang ada

Tingkatkan Ketahanan Pangan Dimasa Pandemi, Aron: Optimalkan Sumber Daya Kita yang ada

BORNEOTRIBUN SEKADAU, KALBAR - Sangat Membatu Ekonomi Masyarakat dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dimasa Pandemi COVID-19, Desa Tapang Perodah bekerjasama dengan PT.Agro Andalan melakukan penanaman pagi musin gadu 2021.

Penanaman perdana dilakukan oleh Bupati Sekadau Aron SH, didampingi kadis DKP3, Drs.Sande,Kepala BPKAD Iwan Karamtika, Camat Sekadau Hulu Aloysius Ashari, General Manager PT.Agro Andalan Imanuel Tibian, kades di Setawar, Kades Nangga Pemubuh dan Kades Tp.Perodah, Babhinsa, Bhabinkamtibmas serta sejumlah undangan lainnya.


Sebelum melakukan penanaman perdana, Bupati Sekadau beserta rombongan disambut dengan upacara adat Dayak Kerabat, yang dilanjutkan dengan penanaman perdana padi gadu 2021.

Usai penanaman padi perdana, kegiatan di lanjutkan dengan ramah tamah di lokasi sawah.

Kepala Desa Tapang Perodah 
Cantong dalam sambutannya mengucapkan, Terimakasih kepada Bupati Sekadau atas kunjungannya di desa Tapang Perodah.

"Ini merupakan kunjungan perdana Bupati Sekadau sejak dilantik kembali pada 18 Juni 2021," kata Cantong.

Cantong menambahkan, dalam penanaman gadu ini, pihaknya bekerjasama dengan PT.Agro Andalan yang sebagai motivator utama dan penyediaan benih, herbisida, pupuk serta bimbingan teknis penanaman padi gadu tahun 2021," ungkap Cantong saat memberikan sambutannya, Kamis (24/6) 2021.

"Penanaman pagi gadu dimasa pandemi Covid-19 merupakan upaya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Cantong.


Lebih lanjut, kata Cantong, saat ini tiga desa di wilayah kerja PT.Agro Andalan dan PT.Bintang Sawit Lestari sudah masuk PLN dan ini berkat kerjasama yang baik dari semua pihak. 

"Meski ada sedikit persoalan dengan Masyarakat terkait tanam tumbuh, itu akan segera kita selesaikan," terangnya.

"Terimakasi kepada PT.Agro Andalan yang telah memfasilitasi kami tiga desa ini ke PT.PLN wilayah kalbar sehingga jaringan PLN saat ini sudah dalam tahap pemasangan," ucap Cantong.

Sementara, Camat Sekadau Hulu Aloysius Ashari menyambut baik atas terobosan yang dilakukan oleh PT.Agro Andalan.

Ini berdampak sangat baik dan merupakan salah satu solusi agar masyarakat tidak mengolah hutan untuk menjadi ladang ucap Camat.

Ditempat yang sama General Manager PT.Agro Andalan Imanuel Tibian menyampaikan, melihat potensi yang ada di tiga desa yakni desa Setawar, Pemubuh, dan Tp.Perodah kami membuat program dimana tahun 2021 program kami ada di dua desa dan dua  kelompok tani yaitu kelompok tani Glotado desa Setawar dan Jundak Mayang Mengurai di desa Tp.Perodah. 

Untuk selanjutnya, kata Imanuel, luasannya akan kita tambah sesuai dengan kondisi setempat.

Kepala dinas DKP3 Sekadau Drs Sande mengatakan, dengan adanya kegiatan seperti ini kita berharap petugas penyuluh lapangan (PPL) supaya dipersiapkan dengan baik agar tujuan yang kita inginkan bisa tercapai.

Kita di Sekadau, kata Sande, selain padi juga ada Jagung. "Namun untuk jagung kita mengalami kesulitan pemasaran hasil," ungkap Sande.

Bupati Sekadau dalam sambutannya berharap kedepan bisa mengoptimalkan sumber daya kita yang ada. 

Sebab, kata Aron, saat ini kebutuhan akan beras, sayur, dan ikan selama ini dipasok dari luar.

"Padahal kita punya potensi, punya sumberdaya maka dengan progran kita IP3K kebutuhan akan hal tersebut bisa kita penuhi dari daerah kita," ungap Aron.

Kepada semua perusahaan yang di kabupaten Sekadau, Aron berharap dapat mensejahterakan masyarakat di sekitarnya, itu sudah perintah undang - undang.  

Selain itu, Aron meminta kepada dinas terkait, Perugas Penyuluh Lapangan (PPL) supaya konsen membina petani.

Terkait COVID-19, lanjut kata Aron, dimana pun kita berada tetap mematuhi prokes. 

"Bagaimanapun caranya kita harus memutuskan mata rantai penyebaran covid-19. Sebab COVID-19 bukan hanya masalah kita, tapi sudah menjadi masalah Dunia," tegas Bupati.

Reporter: Mussin

Jumat, 21 Mei 2021

Mentan Gandeng Stafsus Presiden Billy Mambrasar Luncurkan Program Petani Milenial di Papua Barat

Mentan Gandeng Stafsus Presiden Billy Mambrasar Luncurkan Program Petani Milenial di Papua Barat
Mentan Syahrul Yasin Limpo secara virtual meluncurkan Program Petani Milenial Provinsi Papua Barat, Kamis (20/05/2021). (Foto: Tim Stafsus Presiden Billy Mambrasar)

BorneoTribun Jakarta -- Pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2021, Kamis (20/05/2021) ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bersama Staf Khusus (Stafsus) Presiden Billy Mambrasar meluncurkan Program Petani Milenial Provinsi Papua Barat yang digelar di Swiss-Belhotel, Manokwari, Provinsi Papua Barat.

Dalam sambutan virtualnya, Syahrul Yasin Limpo menegaskan komitmen Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mendorong peluncuran Program Petani  Milenial di Papua Barat. Sebelumnya, dengan menggandeng Stafsus Presiden Billy Mambrasar, Mentan pun telah berkomitmen untuk mendorong lahirnya 100 ribu petani milenial di seluruh Indonesia, termasuk di Papua dan Papua Barat. Program ini merupakan wujud dari komitmen Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk mendorong ketahanan pangan nasional melalui peningkatan kapasitas dan kapabilitas para pemuda Indonesia.

Peluncuran Program Petani Milenial Provinsi Papua Barat yang dikolaborasikan oleh Komunitas Papua Muda Inspiratif dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat ini mendapat sambutan antusias dari para pemuda asli Papua. Hanya dalam beberapa jam setelah diluncurkan, tercatat kurang lebih 1.023 pemuda telah mendaftar mengikuti program ini melalui tautan yang disebar secara daring.

“Presiden Joko Widodo berkomitmen mendorong percepatan pembangunan berbasis kesejahteraan Orang Asli Papua (OAP) di Tanah Papua, dan program-program seperti Petani Milenial ini merupakan perwujudan pelaksanaan komitmen tersebut,” ujar Billy Mambrasar. Stafsus Presiden yang berasal Papua ini terus aktif membantu tim teknis percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat bersama Desk Papua Bappenas.

Sebagaimana disampaikan oleh Koordinator Sekretariat Desk Papua Aruminingsih, Program Petani Milenial merupakan bagian dari delapan Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat, sebagai wujud konkret dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

Pada kesempatan itu, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menyambut positif peluncuran dan menyatakan dukungan penuhnya terhadap program ini. Ia pun berharap adanya sinergitas dengan pemerintah pusat dalam mendorong pelaksanaan Program Petani Milenial ini ke depannya.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik, sektor pertanian merupakan penyerap tenaga kerja terbesar di Papua Barat, yakni mencapai hampir 24 persen dari kurang lebih 400 ribu angkatan kerja yang ada. Ini menjadikan sektor sebagai tumpuan penyerapan tenaga kerja di salah satu provinsi di wilayah Indonesia bagian timur ini. Untuk itu, Dominggus mengharapkan agar lebih banyak lagi pemuda asli Papua yang terjun ke sektor pertanian.

Dirjen Tanaman Pangan Kementan Suwandi, yang turut hadir secara virtual dalam peluncuran, mendorong petani milenial Papua Barat untuk melaksanakan program-program pengembangan tanaman pangan. Ia juga mendorong korporasi petani dalam bentuk badan usaha yang dikelola oleh pemuda asli Papua dan pemuda lainnya yang bertempat tinggal di Papua Barat.

Seperti disampaikan oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, para pemuda yang tergabung dalam Program Petani Milenial ini akan memperoleh pelatihan serta akses kepada fasilitas pertanian yang disediakan oleh pemerintah maupun swasta. Hal ini disambut baik oleh petani milenial di Papua Barat.

“Kita akan terus berkoordinasi dengan Kementan untuk melakukan pelatihan, pengolahan lahan, permodalan, dan pemberian teknologi kepada anak-anak muda asli Papua yang tergabung dalam Gerakan Petani Milenial ini, untuk secara berkelanjutan, mereka dapat bertahan dan meningkat kemampuan, serta kesejahteraannya di sektor ini,” ujar Koordinator Gerakan Papua Muda Inspiratif Wilayah Papua Barat Simon Tabuni, yang juga adalah pelaku usaha di sektor pertanian.

Peluncuran Program Petani Milenial Provinsi Papua Barat ini antara lain dihadiri oleh Gubernur Dominggus Mandacan beserta jajaran SKPD Provinsi Papua Barat, Bupati Manokwari Hermus Indou, Anggota DPD RI Yance Samonsabra, Dirjen Tanaman Pangan Kementan Suwandi, serta Koordinator Sekretariat Desk Papua Aruminingsih. Turut hadir juga perwakilan masyarakat sekitar 220 orang yang terhubung secara virtual. 

(TIM STAFSUS PRESIDEN BILLY MAMBRASAR/UN)

Selasa, 20 April 2021

Yohanes Ontot lakukan Penanaman Perdana Demfarm VUB Padi Khusus Dan VUB Padi Spesifik Lokasi Kalbar Di Desa Tunggal Bhakti

Yohanes Ontot lakukan Penanaman Perdana Demfarm VUB Padi Khusus Dan VUB Padi Spesifik Lokasi Kalbar Di Desa Tunggal Bhakti.

BorneoTribun Sanggau – Wakil Bupati Sanggau Drs. Yohanes Ontot, M.Si hadir dalam penanaman perdana Demfarm VUB padi khusus dan VUB padi spesifik lokasi Kalimantan Barat dalam hal ini yang dilakukan oleh Kelompok Tani Karya Mandiri, Desa Tunggal Bhakti, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau, Selasa (20/4/2021). 

Varietas yang ditanam adalah Inpari Nutri Zinc, Inpari 32, Inpari 36 dan Inpari 37.

Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala BPTP Kalimantan Barat Dr. Rustan Massinai beserta tim, Kadis Ketahanan Pangan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perikanan Kabupaten Sanggau Kubin, SP, M.Si, Anggota DPRD Sanggau Krismono, Camat Kembayan Sandoro, Danramil Kembayan, Kapolsek Kembayan, Kades Tunggal Bhakti Wiji dan Kelompok Tani Karya Mandiri.

Wakil Bupati Sanggau Drs. Yohanes Ontot, M.Si.

Usai melakukan penanaman, Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot ketika diwawancarai menyampaikan dirinya pada kesempatan tersebut dalam rangka penanaman perdana padi varietas Inpari 36 dan Inpari 37.

“Seperti yang disampaikan Kepala BPTP Kalbar bahwa varietas ini merupakan varietas yang sangat bagus, yang dimana dalam satu hektar ini bisa menghasilkan 9,1 ton. Kita berharap ini merupakan sebuah loncatan dalam bagaimana kita membantu para petani khususnya di daerah kita ini dapat mengembangkan ini dan hasilnya maksimal,” kata Wabup Sanggau, Yohanes Ontot.

Varietas ini, lanjut Wabup Sanggau, saya kira sangat menjanjikan.

“Saya juga ucapkan terimakasih kepada BPTP Kalbar yang dimana hari ini sudah datang kesini dan kita bersama-sama melaksanakan penanaman perdana ini. Nanti tiga bulan kemudian kita akan melakukan panen perdana juga dari varietas Inpari 36 dan Inpari 37 ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama Kepala BPTP Kalimantan Barat, Rustan menjelaskan padi varietas Inpari 36 dan Inpari 37.

Yohanes Ontot lakukan Penanaman Perdana Demfarm VUB Padi Khusus Dan VUB Padi Spesifik Lokasi Kalbar Di Desa Tunggal Bhakti.

“Kalau soal potensi sudah disampaikan pak Wakil Bupati yang dimana dapat menghasilkan 9,1 dan 10 ton perhektar. Nah, sekitar tiga bulan kedepan dipertengahan bulan juli padi yang kita tanam ini sudah bisa kita panen. Ini tidak lain adalah upaya dari BPTP Kalbar berusaha meminimalkan yang provitasnya 2,9 ton, jadi kita harus menaikkan provitasnya minimal 4 ton nanti kedepannya,” jelas Kepala BPTP Kalbar Rustan.

Kepala BPTP Kalimantan Barat, Rustan berharap kepada para petani hasil panen nanti untuk tidak untuk dikonsumsi terlebih dahulu.

“Untuk para petani saya berharap untuk tidak langsung dikonsumsi terlebih dahulu hasil panen nanti, jadi kita benihkan dulu padi Inpari 36 dan Inpari 37 ini,” tuturnya.

Reporter: Liber/Alfian
Editor: Yakop

Senin, 15 Maret 2021

Sinergi Pemerintah Dorong Ekspor Komoditas Pertanian

Sinergi Pemerintah Dorong Ekspor Komoditas Pertanian
Mendag Muhammad Lutfi, Mentan Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri BUMN Erick Thohir, serta Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melepas ekspor produk pertanian di Teluk Lamong, Surabaya, Jatim, Jumat (12/03/2021). (Foto: Humas Kemendag)

BorneoTribun Jakarta -- Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengungkapkan, sinergi antara Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Pertanian (Kementan), dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sangat penting dalam mendorong peningkatan ekspor. Untuk itu, kerja sama semua pihak menjadi kunci utama dalam pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Hal ini disampaikannya saat melakukan pelepasan ekspor bersama produk pertanian senilai Rp140 miliar ke 12 negara di Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Jumat (12/03/2021).

“Kerja sama ini merupakan permulaan untuk memastikan Indonesia mempunyai eksportir baru sehingga ekonomi terus berkelanjutan di masa yang akan datang,” ujar Mendag.

Komoditas yang diekspor pada kesempatan itu terdiri 34 jenis, di antaranya pentol bakso, sarang burung walet, pakan ternak, premik, cicak kering, lipan kering, asam amino hewan L- Lysine sulfate, pakan ternak, susu pasteurisasi, susu, kelapa bulat, mentega kakao, bubuk kakao, biji kopi, cengkeh, dan serat campuran (sillage) allformilk.

Komoditas tersebut akan diekspor ke 12 negara tujuan, yaitu Amerika Serikat, Hongkong, Timor Leste, Jerman, Brunei Darussalam, Thailand, Tiongkok, Vietnam, Korea Selatan, Mesir, Singapura, dan Bangladesh.

Lutfi menyampaikan, perdagangan menjadi salah satu sektor yang terpenting dalam menggeliatkan ekonomi. “Dengan jumlah konsumsi Indonesia yang mencapai 59 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia, kita harus menjaga konsumsi agar masyarakat dapat menggerakkan industri  dan ekspor meningkat,” ujarnya.

Mendag melanjutkan, Jatim merupakan pusat perdagangan barang setengah jadi untuk Indonesia bagian timur. “Oleh sebab itu, Kementerian Perdagangan akan membuat Export Center di Surabaya. Hal ini untuk memastikan komoditas Indonesia dapat melakukan penetrasi ke pasar internasional,” tandasnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), sinergi lintas kementerian harus ditingkatkan. Hal ini sebagai langkah strategis dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional, di tengah tantangan pandemi COVID-19 saat ini.

“Menghadapi pandemi ini dengan berbagai dampak yang ada, maka kerja sama antarsektor harus ditingkatkan. Hari ini kami datang untuk melepas ekspor. Bersama kita genjot pasar ekspor produk  pertanian kita,” ujarnya Mentan.

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa  berharap, Export Center di Surabaya akan dapat segera diwujudkan sehingga proses petik  olah kemas jual di Jatim dapat pasar internasional. Hal ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di provinsi tersebut.

Pada kegiatan ini juga diserahkan sertifikat kesehatan (Health certificate/HC) dan sertifikat fito sanitasi (Phytosanitary Certificate/PC) kepada eksportir oleh tiga Menteri. Sertifikat tersebut diserahkan kepada PT Sinar Indochem (pakan ternak) sebanyak 60 ton senilai Rp300 juta ke Timor Leste, PT Organic Hans Jaya (sarang burung walet) sebanyak 494 kilogram senilai Rp9,9 miliar ke Tiongkok, PT Cargill Indonesia (bubuk dan mentega kakao) sebanyak 83,4 ton senilai Rp4,98 miliar ke Tiongkok, dan PT Yongbee Indonesia (pakan serat campuran) sebanyak 174,4 ton senilai Rp392 juta ke Korea Selatan.

Berdasarkan data Badan Karantina Pertanian Kementan secara nasional produk pertanian yang diekspor hingga Maret 2021 sebanyak 81,3 ribu ton dengan nilai mencapai Rp1,26 triliun. Komoditas tersebut terdiri dari tanaman pangan sebanyak 8,5 ribu ton senilai Rp125,8 miliar (9,95 persen), hortikultura sebanyak 487,9 ton senilai Rp47 miliar (3,71 persen), perkebunan sebanyak 72,2 ribu ton senilai Rp997,3 miliar (78,9 persen), dan peternakan sebanyak 27,8 ribu ton senilai Rp94 miliar (7,43 persen).

Hadir pada kegiatan ini Mendag Muhammad Lutfi, Mentan Syahrul Yasin Limpo, Menteri BUMN  Erick Thohir, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Yk/Er)

Oleh: Humas Setkab

Selasa, 09 Maret 2021

Pemuda Tani HKTI Kendal ikut Talkshow bersama Kementrian Lingkungan Hidup

Pemuda Tani HKTI Kendal ikut Talkshow bersama Kementrian Lingkungan Hidup
Pemuda Tani HKTI Kendal ikut Talkshow bersama Kementrian Lingkungan Hidup.

Borneo Tribun Jakarta - Strategi Mewujudkan Green Economic dengan Akselerasi Smart Farming di Era Industri 4.0 merupakan tema Talkshow DPP Pemuda Tani HKTI dan KLHK(Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) yang diselenggarakan di Gedung Cemara 19, Menteng, Jakarta, Selasa (9/3/2021).

Acara tersebut dengan Moderator Rina Sa'adah,L.c,M.Si yang juga merupakan Ketua Umum DPP Pemuda Tani HKTI dan hadir sebagai narasumber antara lain :
1.Dr.Ir.Agus Justianto,Kepala Badan Penelitian,Pengembangan dan Inovasi KLHK
2.Dr.Ir.Apik Karnaya,M.Sc,Sekretaris Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan
3.Ir.Misran,Sekretaris Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari.

"Sektor pangan nasional menjadi sangat krusial untuk dikelola dengan pendekatan smart farming.Dan konsep ini merujuk pada penggunaan tehnologi dan inovasi mulai dari hulu sampai hilir.Tujuan utamanya adalah  untuk optimalisasi hasil,baik kuantitas maupun kwalitas dan tentu efesiensi  penggunaan sumber daya manusia maupun alamnya",jelas Rina Sa'adah dalam pengantar Talkshow.

Rina Sa'adah juga menambahkan masa depan pangan nasional ada ditangan pemuda,dukungan dan bantuan dari Kementrian/Lembaga terkait seperti Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjadi sangat penting dalam mengakselerasi penerapan smart farming,khususnya pada petani sekitar kawasan hutan.

Dalam talkshow tersebut juga hadir Ahmad Nasirin selaku Ketua DPC Pemuda Tani HKTI Kendal dan seluruh Ketua dan Pengurus Pemuda Tani HKTI tingkat Propinsi maupun Kabupaten se Indonesia.

"Talkshow ini sangat penting dan menambah wawasan kami dalam mengoptimalkan pemanfaatan lahan-lahan perhutani,sehingga bisa mensejahterakan petani menuju swasembada pangan dan tentunya tetap harus menjaga kelestarian hutan"jelas Ahmad Nasirin pada awak media.

Sementara itu,Agus justianto menekankan bahwa petani harus memperhatikan keseimbangan alam dan menjaga kelestarian lingkungan hidup,sehingga sangat mendukung kebijakan swasembada pangan melalui program-program KLHK, seperti food estate ,khususnya dibidang penelitian,pengembangan,dan inovasi. 

"Produksi pangan harus terus didorong dan setidaknya sampai 2024 pemerintah menargetkan Indonesia berdaulat pangan.Untuk itu,perluasan area tanam termasuk dikawasan hutan yang penggunaannya sudah diatur dalam UU,Perpres,sampai Permen KLHK akan sangat membantu terwujudnya kedaulatan pangan"jelas Agus Justianto.

Agus juga melanjutkan bahwa dalam kegiatan produksi pangan ini,salah satu tantangan terbesarnya adalah persoalan iklim.Sekarang KLHK terus melakukan terobosan untuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim,yang dimulai dari perubahan cara pandang,sampai sosial budaya.Selanjutnya terus melakukan inovasi-inovasi dalam produksi pangan,sehingga bisa mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendukung kebijakan energi terbarukan yang bahannya dihasilkan dari pertanian.

“Kami berharap, Pemuda Tani HKTI untuk berkontribusi dalam mengedukasi petani terkait dengan perubahan iklim, meskipun petani dengan caranya sendiri telah menjaga lingkungan, selain karena perubahan iklim ini sudah menjadi masalah global sehingga harus dilakukan bersama-sama dalam penyelesaiannya”, lanjut Agus.

Sementara itu Apik Karyana melihat bahwa dalam mengembangkan green economy ini ada tiga aspek utama yang harus diperhatikan, mulai dari sosial, ekonomi, dan lingkungan. Hal ini sudah diadopsi KLHK dalam Renstra Tahun 2020-2024.

“KLHK melalui Perhutanan Sosial sangat mendukung dan mendorong pemanfaatan lahan-lahan tersebut untuk mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia dalam jangka Panjang” Ujarnya.

Apik melanjutkan, saat ini PS(Perhutanan Sosial) yang sudah diserahkan kepenerima manfaat untuk kesejahteraan ekonomi mencapai 4,375 juta ha. Tanah-tanah ini diharapkan mampu mewujudkan swasembada pangan dan mensejahterakan petani dengan tetap memperhatikan lingkungan dan kearifan lokal. 

“Saat ini sudah ada 4 ribu kelompok tani yang terbentuk dari alokasi lahan tersebut dengan melakukan kegiatan pertanian dengan input rendah artinya penggunaan pupuk organic dalam kegiatannya bahkan sudah ada contoh-contoh PS yang memanfaatkan smart farming seperti di Bangka Belitung",ucap Apik Karnaya.

Sedangkan Misran mengingatkan bahwa dalam pengelolaan hutan produksi lestari, pengaturan tata ruang untuk pemanfaatan hutan untuk produksi pangan adalah keharusan dan saat ini KLHK sudah memetakannya.

“Bantuan-bantuan ekonomi produktif akan diberikan sepanjang memiliki legalitas, sehingga kepastian kegiatan produksi pangan sekitar kawasan hutan aman dan bantuan-bantuan ini ditujukan untuk peningkatan ekonomi petani dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan” Ujar Misran.

"Untuk itu, KLHK menyadari tidak cukup hanya dengan memberikan bantuan yang sifatnya fisik, perlu ada peningkatan kapasitas melalui pelatihan-pelatihan dan ini sedang kami kerjakan"jelas Misran lagi. 

“Sementara pada lahan-lahan kritis, kami juga mendorong dan sedang berjalan rehabilitasi- konservasi seperti penanaman bambu, mangrove, aren dan lain-lain diberbagai daerah di Indonesia. Jadi silakan pemuda tani mengambil bagian untuk melestarikan lingkungan dan tentu berdampak positif bagi masyarakat khususnya petani sekitarnya”pungkas Misran.

Oleh: Ahmad Nasirin

Jumat, 25 September 2020

Wabup Apresiasi 2 Desa ini sebagai Garda Ketahanan Pangan di Sekadau

Wabup Apresiasi 2 Desa ini sebagai Garda Ketahanan Pangan di Sekadau
Wakil Bupati Sekadau Aloysius. (Foto: BT/TM)


BorneoTribun | Sekadau, Kalbar - Wakil Bupati Aloysius menghadiri acara launching benih padi yang dilaksanakan oleh komunitas petani padi Rawak, Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau, Kalbar, Jumat (25/9/2020).


Dalam kegiatan tersebut  Wakil Bupati Sekadau Aloysius mengapresiasi para petani padi di Rawak karena yang sangat produktif bertani padi di Sekadau ada 2 yaitu Rawak dan Semabi. 


"Saya sangat apresiasi dan para petani padi Rawak ini, sebagai garda terdepan ketahanan pangan di Sekadau, karena selama ini yang sangat produktif bertani padi hanya ada 2 yaitu Rawak dan Semabi,"ucap Aloysius . 


Dalam kesempatan itu Aloysius juga berkomitmen untuk terus membackup petani padi di Sekadau, karena memang Padi merupakan makanan pokok sehari-hari. 


"Semua kegiatan yang berhubungan dengan pertanian dan pangan selalu kami dukung penuh termasuk pembangunan infrastruktur untuk sarana pertanian seperti irigasi untuk pertanian sudah kami bangun," ujar Aloysius . 


Alamsyah Ketua komunitas petani padi Rawak juga mengucapkan terimakasih kepada Pemda Sekadau selama ini telah berkomitmen penuh untuk membantu para petani dalam proses menggarap lahan . 


"Terimakasih besar saya ucapkan kepada Pemerintah daerah yang telah berkomitmen penuh selama ini memperhatikan petani padi di Sekadau dengan membantu membangun infrastruktur yang menunjang kita dan memudahkan pertanian kita dengan membangun Irigasi, dan menyuplai pupuk murah kepada kami," ucapnya berterimakasih . 


Kades Rawak Hulu, Sabli  mengucapkan terimakasih kepada Pemda Sekadau yang juga selama ini telah berkomitmen membantu kepada Desa-desa melalui kebijakan strategis.


"Selain di bidang pertanian kami juga sangat berterimakasih kepada pemerintah daerah yang selama ini telah membangun desa kami dari penyediaan internet masuk desa, Suport Bumdes dan masih banyak kebijakan strategis lainnya yang sangat kami rasakan, terimakasih sekali lagi kepada Pemda Sekadau," tutup Sabli.


Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh wakil Bupati serta Asisten 2 Paulus Yohanes, Kadis Disporapar, Dinas PMD, Camat Sekadau Hulu, Kades Rawak, BPD Rawak serta Komunitas Petani Padi. (YK/TM)

Rabu, 19 Agustus 2020

Presiden Jokowi Janji 1 Juta Ton Sawit Produksi Petani Digunakan Bahan Baku D100(Diesel 100 Persen)

 

Jokowi saat resmikan peremajaan sawit rakyat.


BORNEOTRIBUN - Dalam Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Dan Sidang Bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Dalam Rangka Hut Ke-75 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidatonya.


Diawali dengan sebanyak 215 negara, tanpa terkecuali, sedang menghadapi masa sulit diterpa pandemi Covid-19. Bahkan dalam catatan WHO, sampai dengan tanggal 13 Agustus 2020 lalu, terdapat lebih dari 20 juta kasus di dunia, dengan jumlah kematian di dunia sebanyak 737 ribu jiwa.


Kata Jokowi, semua negara, negara miskin, negara berkembang, termasuk negara maju, semuanya sedang mengalami kemunduran karena terpapar Covid-19. Krisis perekonomian dunia juga terparah dalam sejarah. Di kuartal pertama 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih plus 2,97%, tapi di kuartal kedua minus 5,32%.


“Ekonomi negara-negara maju bahkan minus belasan persen, sampai minus 17%. Kemunduran banyak negara besar ini bisa menjadi peluang dan momentum bagi kita untuk mengejar ketertinggalan. Ibarat komputer, perekonomian semua negara saat ini sedang macet, sedang hang,” katanya Jumat (14/8/2020).


Lebih lanjut tutur Jokowi, inilah saatnya Indonesia membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar. Strategi besar di bidang ekonomi, hukum. Saat ini bahkan sedang dikembangkan food estate di Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Sumatera Utara, dan akan dilakukan di beberapa daerah lain. Program ini merupakan sinergi antara pemerintah, pelaku swasta, dan masyarakat sebagai pemilik lahan maupun sebagai tenaga kerja.


Dalam pidatonya, Jokowi juga mengungkap upaya besar juga telah dan sedang dilakukan untuk membangun kemandirian energi. Tahun 2019, Indonesia sudah berhasil memproduksi dan menggunakan Biodiesel sawit 20% (B20).


Tahun ini mandatori B30 dimulai, sehingga mampu menekan nilai impor minyak di tahun 2019. Kata Jokowi, Pertamina bekerja sama dengan para peneliti telah berhasil menciptakan katalis untuk pembuatan D100, yaitu bahan bakar diesel yang 100% dibuat dari minyak kelapa sawit, yang sedang uji produksi di dua kilang milik Pertamina.


“Ini akan menyerap minimal 1 juta ton sawit produksi petani untuk kapasitas produksi 20 ribu barel per hari. Hilirisasi bahan mentah yang lain juga terus dilakukan secara besar-besaran. Batu bara diolah menjadi methanol dan gas. Beberapa kilang dibangun untuk mengolah minyak mentah menjadi minyak jadi, dan sekaligus menjadi penggerak industri petrokimia yang memasok produk industri hilir bernilai tambah tinggi,” katanya.


Sementara biji nikel telah bisa diolah menjadi ferro nikel, stainless steel slab, lembaran baja, dan dikembangkan menjadi bahan utama untuk baterai lithium. Hal ini akan memperbaiki defisit transaksi berjalan, meningkatkan peluang kerja, dan mulai mengurangi dominasi energi fosil. “Hal ini akan membuat posisi Indonesia menjadi sangat strategis dalam pengembangan baterai lithium, mobil listrik dunia, dan produsen teknologi di masa depan,” tandas Jokowi.(yk/t)

Kamis, 13 Agustus 2020

Petani Undang Anggota DPRD Provinsi Panen Semangka, Program Utama Aron Pertanian Dan Infrastruktur

Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat Aron panen semangka milik Sugeng Riyadi.(Foto: TM/Sur)

BORNEOTRIBUN | SEKADAU - Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat Aron panen semangka milik Sugeng Riyadi.

Aron mengatakan, akan selalu memberikan suport kepada petani. 

Menurutnya, semakin banyak petani yang sukses, tentu akan lebih baik lagi, karena para petanilah yang bisa mengdongkrak perekonomian disuatu wilayah. 

"Program utama kita adalah membantu petani dan perbaikan sarana infrastrukturnya, seperti jalan dan bantuan lainya. Kita akan fokus bidang pertanian, karna sektor inilah yang bisa menghidupkan masyarakat," kata Aron, Kamis, (13/8/2020) saat melakukan panen semangka milik Sugeng Riyadi di Sekadau.

Menurut dia, semakin banyak petani seperti Pak Sugeng akan semakin baik, karna nanti lokasi kebun mereka bisa dijadikan tempat study banding bagi masayarakat yang mau bertani secara modern seperti ini.

Karna kata dia, tipikal sebagian masyarakat kita, kalau belum melihat hasil mereka belum percaya, kadang-kadang mereka tidak percaya kalau cara bertani seperti itu bisa sukses.

"Pola pikir yang seperti ini pelan-pelan kita ubah, supaya masyarakat Sekadau bisa belajar cara bertani seperti ini. Saya sangat tertarik, apalagi di undang untuk melakukan panen," kata Aron.

Jika nanti dipercaya oleh masyarakat untuk memimpin Sekadau lima tahun kedepan, dirinya sudah sangat siap dengan konsep pembangunan yang terfokus dan terarah.

Karna, dirinya sudah sangat paham dengan keadaan Sekadau secara geografis, konsep pembangunan yang terarah, sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

"Untuk membuat konsep pembangunan kita akan diskusikan dengan berbagai lapisan masyarakat, baik dengan para tokoh masyarakat maupun kaum melenial. Kita ajak mereka diskusi untuk membangun Sekadau," kata Aron.

Sementara itu, Sugeng Riyadi salah seorang pemilik lahan pertanian semangka tersebut mengatakan, dirinya bertani secara mandiri, tanpa ada bantuan pihak manapun.

Ia membuka lahan pertanian bersama para karyawanya sejak tahun 2018, dari saat membuka lahan ini sampai sekarang dengan dana modal sendiri. 

Setelah membaca berita tentang program yang ditawarkan oleh Pak Aron dan Subandrio dirinya tertarik. Sehinga beliau di undang untuk melakukan panen di kebun miliknya.

"Kita mau pemimpin yang punya program pembangunan terarah, sesuai kebutuhan masyarakat, misalnya dengan membantu di bidang pertanian, seperti yang di tawarkan oleh pak Aron," kata Sugeng (yk/sur/tm)

Rabu, 12 Agustus 2020

Warga Ajak Wakil Bupati Sekadau Panen Semangka di Desa Tanjung

Wakil Bupati Sekadau Aloysius panen semangka di perkebunan area Desa Tanjung.


BORNEOTRIBUN | SEKADAU -- Petani ajak Wakil Bupati Sekadau Aloysius dan Ketua GOW Kabupaten Sekadau, Vixtima Heri Supriyanti Aloysius untuk panen semangka di perkebunan area Desa Tanjung Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar, Rabu (12/8/2020) siang. 


Hadir juga Anggota DPRD Sekadau Zainal, Paulus Subarno, Abuntono, Kepala Dinas Pertanian Sande, Kadis Kesehatan, Henry Alpius dan para pengurus Paguyuban Jawa Kabupaten Sekadau. 


"Terima kasih kepada pak Wawan punya lokasi semangka. Ini potensi bagus. Pangsa pasar selalu ada. Pemda melalui dinas pertanian sebagai icon daerah yang perlu di. kembangkan dengan bantuan keperluan petani,"ungkap Aloysius kepada awak media. 


Menurut Aloysius, dalam pembangunan sektor pertanian bisa berkesinambungan dengan komoditi lainnya. 


"Untuk bantuan pertanian memang harus ada regulasi seperti dibentuk kelompok tani semanga dan komoditi lainnya,"kata Aloysius. 


Sementara, Kepala Dinas Pertanian Sekadau, Sande menyambut baik para petani yang terus mengolah lahan kosong dengan ditanam komoditi seperti semangka. Ia mengakui pemerintah belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan petani tapi sudah diberikan bantuan berupa handraktor guna mengolah lahan agar tidak lagi dilakukan secara manual. 


"Kami berharap juga kedepan menjadi target petani perlu membentuk kelompok tani agar bisa terkoordinir dalam penyaluran bantuan dari pemerintah,"katanya. 


Sementara itu,  Wawan pemilik kebun semangka menyambut baik kedatangan wakil bupati dan romongan yang langsung ikut panen di kebun. 


"Kami berharap ada pupuk subsidi untuk tanama seperti semangka.  Jadi bukan hanya untuk sawit yang selama ini ada pupuk bersubsidi,"ujarnya


Selain itu,  dukungan dalam pemasaran hasil pertanian juga masih diharapkan para petani yang selama ini sudah dilakukan petani dijual hingga sampai Pontianak. 


"Namun masih melalui beberapa tangga. Sehingga berpengaruh harga, "katanya. 


Wawan menambahkan,  kebun semangka miliknya menghasilkan 20 ton sekali panen dengan harga jual semangka Rp5000 -Rp5500 perkilogramnya.(yk/kn)

Senin, 22 Juni 2020

Dukung Program Ketahanan Pangan, Polisi Bantu Warga Buka Lahan Pertanian


Fhoto : Jajaran Polsek Belitang Bantu Warga Buka Lahan Pertanian

BORNEOTRIBUN I BELITANG - Upaya menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif serta mewujudkan program ketahanan pangan ditengah pandemi Covid-19, Polsek Belitang juga peduli terhadap lahan pertanian dan perkebunan yang akan dikerjakan oleh masyarakat setempat.

Bhabinkamtibmas Polsek Belitang Bripda Elfriza dan Bripda Rikson membantu ibu-ibu PKK desa Belitang Satu yang sedang membuka lahan untuk areal perkebunan sayur. Senin, 22/6/20.

Areal seluas sekitar 10x15 yang terletak di komplek kantor desa Belitang Satu dimanfaatkan oleh pihak Pemdes dan ibu-ibu PKK untuk bercocok tanam sayur-sayuran seperti sawi, terong, cabe dll.

Pihak Pemdes Belitang Satu juga berterimakasih kepada Polsek Belitang yang peduli serta turun langsung membantu membuka areal dengan peralatan seadanya.

Ditempat terpisah Kapolsek Belitang IPTU Suritno mengatakan bahwa salah satu wujud kepedulian pihak Kepolisian terhadap ketahanan pangan serta dalam upaya mewujudkan program Polisi sahabat petani.

IPTU Suritno juga berharap dengan adanya kerjasama dalam kepedulian terhadap pertanian masyarakat dapat bercocok tanam dengan alami serta tidak menimbulkan kabut asap.

"Semoga dengan adanya program ketahanan pangan dapat mencegah terjadinya kabut asap dan kebakaran hutan lahan serta wilayah bebas dari polusi udara ". Pungkas Kapolsek Belitang.

Penulis : Daiky
Editor    : Herman



Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno