Selasa, 09 Februari 2021
Selasa, 26 Januari 2021
Pasangan Nikah Sirih Berlanjut Di Kantor Polisi, Istri Tidak Terima Digitukan
Ilustrasi. (Foto: Image Google) |
Senin, 25 Januari 2021
Pertama Kali Secara Delegasi Pemilihan Ketua Himpunan pelajar Mahasiswa Bantaeng
Musyawarah besar (Mubes) HPMB ke-XV. (Foto: BorneoTribun/Irwan) |
Musyawarah besar (Mubes) HPMB ke-XV. (Foto: BorneoTribun/Irwan) |
Jumat, 22 Januari 2021
Awal 2021, Pemerintah Kelurahan Mallilingi Gandeng LBH
Sosialisasi Bantuan hukum gratis bagi Masyarakat miskin. |
Sosialisasi Bantuan hukum gratis bagi Masyarakat miskin. |
Kamis, 21 Januari 2021
Komitmen Bela Masyarakat Miskin, LBH Butta Toa Jalin Kerjasama Dengan Kanwil Kemenkum Ham Sulsel
Sabtu, 16 Januari 2021
Organisasi Pemuda Laskar Black Panther's Sudah Resmi Dilantik
Organisasi Pemuda Laskar Black Panther's Sudah Resmi Dilantik. |
Organisasi Pemuda Laskar Black Panther's Sudah Resmi Dilantik. |
Sabtu, 09 Januari 2021
Diduga Langgar UU, Mahasiswa FH Unsa Soroti Kinerja Ketua PN Bantaeng
Rabu, 06 Januari 2021
Memasuki Tahun 2021, LBH Butta Toa Bantaeng Melakukan Raker TA 2021
Memasuki Tahun 2021, LBH Butta Toa Bantaeng Melakukan Raker TA 2021. (Foto: BT/Irwan) |
Rabu, 30 Desember 2020
Jelang Mubes, PP HPMB Gelar Loka Karya Pramubes
PP HPMB Gelar Loka Karya Pramubes. (Foto: BT/Irwan Lawing) |
Dilakukan protokol kesehatan sebelum kegiatan Loka Karya Pramubes dimulai. (Foto: BT/Irwan Lawing) |
Selasa, 22 Desember 2020
Menyajikan Kuliner Gantala Kuda, Cabang Warung "Nur Karisa" Resmi Dibuka
Cabang dari warung NUR KARISA. |
Selasa, 01 Desember 2020
Menyampaikan Bantuan dari Donatur, "Petualangan Kemanusiaan Bolang Kusam dipelosok Kabupaten Gowa"
Petualangan Kemanusiaan Bolang Kusam dipelosok Kabupaten Gowa. (Foto: BT/IL) |
Petualangan Kemanusiaan Bolang Kusam dipelosok Kabupaten Gowa. (Foto: BT/IL) |
Sabtu, 28 November 2020
Bupati Bantaeng Raih Juara Pertama Ganda Perorangan Turnamen Tenis Bupati Cup III Tahun 2020
Bupati Bantaeng Raih Juara Pertama Ganda Perorangan Turnamen Tenis Bupati Cup III Tahun 2020. (Foto: BorneoTribun/Irwan) |
Bupati Bantaeng Raih Juara Pertama Ganda Perorangan Turnamen Tenis Bupati Cup III Tahun 2020. (Foto: BorneoTribun/Irwan) |
Selasa, 24 November 2020
Komnas HAM Kabupaten Jeneponto Gelar Acara Camping Ground
KOMNAS HAM Kabupaten Jeneponto. (Foto: BT/IL) |
Senin, 23 November 2020
Bupati Bantaeng Buka Secara Resmi Tenis Bupati Cup III Tahun 2020
Bupati Bantaeng, Ilhamsyah Askin membuka turnamen tenis Bupati Cup III |
Sabtu, 21 November 2020
Berpolemik, Kesbangpol Bantaeng Mediasi Pertemuan Kepengurusan PP-HPMB
Selasa, 03 November 2020
Proyek Rekonstruksi Tanggul Sungai Bantaeng, Tuai Sorotan
Minggu, 25 Oktober 2020
Aksi Anarkis Perusakan Kantor Nasdem Kota Makassar
Pemeriksaan 21 orang yang diamankan dari aksi anarkis perusakan kantor Nasdem Kota Makassar. (Foto: Istimewa) |
BorneoTribun | Makassar, Sulsel - Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo merilis hasil pemeriksaan 21 orang yang diamankan dari aksi anarkis perusakan kantor Nasdem Kota Makassar dan pembakaran mobil ambulance pada Kamis (22/10/2020) saat terjadinya unjuk rasa anarkis di Jl. A.P. Pettarani Makassar.
Kabid Humas menyampaikan, dari hasil pemeriksaan dan gelar perkara ada 11 orang yang ditetapkan selaku tersangka kasus perusakan kantor Nasdem dan pembakaran mobil ambulance. Ke 11 pelaku tersebut dijerat dengan pasal 170 ayat 1 dan pasal 187 Jo pasal 55 KUHPidana.
Ibrahim juga merinci ke 11 pelaku tersebut terdiri dari mahasiswa 5 orang, pelajar 3 orang dan masyarakat umum 3 orang. Sedangkan 10 orang yang tidak terbukti melakukan perusakan tersebut, 9 orang dikembalikan kepada orang tua atau keluarganya dan 1 orang diserahkan ke Sat Narkoba karena terbukti hasil tes urinenya positif.
Sebagaimana diketahui, unjuk rasa mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Makassar (MAKAR) dan Gerakan Rakyat Makassar yang menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja di Jalan A.P. Pettarani, Makassar berakhir anarkis dan ricuh, Kamis (22/10/2020) malam.
Dalam aksi anarkis tersebut, 1 unit mobil ambulance partai di kantor DPC Partai Nasdem Kota Makassar didorong oleh massa ketengah jalan selanjutnya dibakar. Selain itu, kantor DPC Partai Nasdem kota Makassar juga dirusak. Beberapa kendaaran motor dan mobil yang terparkir didepan kantor DPC Partai Nasdem Kota Makassar juga rusak akibat lemparan batu.
Selain itu, aksi anarkis juga merusak CCTV yang berada di tiang listrik pertigaan Jl. Raya Pendidikan - Jl. A.P. Pettarani Makassar dengan menggunakan bambu dan batu serta melempari papan reklame yang ada didepan kompleks Telkom dengan menggunakan Molotov sehingga separuh dari papan reklame terbakar.
Tak sampai disitu, 4 buah lampu penerangan mini market Indomaret mengalami pecah akibat lemparan batu, 3 pos pintu masuk Hotel Claro Makassar mengalami pecah akibat lemparan batu, dan kaca mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank BNI mengalami pecah akibat lemparan batu.
Juga pagar depan kampus UNM Gunung Sari mengalami rusak, Pos security kampus UNM Gunung Sari mengalami pecah akibat lemparan batu, dan pintu kaca basement gedung Pinisi mengalami pecah akibat lemparan batu.
"Kericuhan ini memang sudah direncanakan oleh para perusuh ini, jadi unjuk rasa ini hanya modus namun hal tersebut bukan hal yang membenarkan perbuatan anarkis mereka. Mereka ini kelompok yang terdiri dari gabungan masyarakat dan juga ada mahasiswa dari universitas yang berbeda dengan membentuk aliansi dengan nama makar,” kata Kabid Humas.
Kabid Humas lalu menambahkan, kasus ini masih akan dikembangkan dan didalami, terkait kelompok apa dan orang-orang yang berkontribusi dan mensuppport atau hal-hal lain ada keterkaitan kelompok perusuh ini. (red)
Kamis, 08 Oktober 2020
Permahi Makasar : Pemerintah Dan DPR Gagal Kelola Negara
BEM UNSA Makasar Demo Tolak Omnibus Law
Sabtu, 26 September 2020
Dapat Teror Video Call Seks Pria, 12 Orang Mahasiswi UIN Makassar Lapor ke LBH
Ilustrasi video dewasa. (Foto: BT/ER) |
BorneoTribun | Makassar, Sulsel - Dapat teror call seks pria tidak dikenal, LBH Apik Sulawesi Selatan terima ajuan 12 Orang Mahasiswi UIN Makassar melaporkan diri sebagai korban. Agar laporan para korban tersebut bisa dilanjutkan kepihak Kepolisian.
Dilansir dari Detik.com, Sabtu (26/9/2020), Staf Pelayanan Hukum LBH Apik Sulawesi Selatan Nurhikmah Kasmar mengatakan, kemarin Mahasiswi UIN Makassar sempat mengajukan ada 12 korban, cuma yang datang ada tiga orang.
Kasmar menuturkan, para korban menerima panggilan video call dari pelaku yang sama lantaran nomor handphone yang digunakan pelaku juga sama.
"Para korban juga kebanyakan merasa syok lantaran pelaku langsung mengarahkan kamera ke alat vitalnya saat para korban menerima panggilan video call," terangnya.
"Kemarin itu memang ada beberapa adik mahasiswi melaporkan, ada beberapa di antara mereka yang menerima video call, tetapi ketika video call itu diterima, ternyata yang muncul orang, laki-laki yang mengarahkan memang video call tersebut kepada alat kelaminnya," kata Nurhikmah.
Sementara itu, rekan Nurhikmah di LBH Apik Sulawesi Selatan, Andi Fajri Wahyuningsi, mengatakan pihaknya sudah melaporkan kasus teror video call seks tersebut ke polisi.
Hanya, polisi meminta korban utama, yakni mahasiswi berinisial F, dihadirkan lantaran para mahasiswi yang menerima video call kebanyakan tak punya bukti kuat.
Untuk itu, polisi meminta F dihadirkan sebagai pelapor karena dia sempat menerima kiriman video tak senonoh dari pelaku.
"Dia minta untuk menghadirkan si F sebagai kuncinya yang mendapatkan kiriman video yang menampakkan organ vital, bukan video call," kata Andi Fajri.
Andi Fajri menyebut korban F sempat enggan melapor ke polisi karena masih syok. Namun Andi Fajri menyebut langkah melapor ke polisi ini diperlukan untuk mencegah insiden berulang. Untuk itu, dia mendorong F untuk berani melapor ke polisi.
"Cuma kami push, kami sudah komunikasi lagi dengan si F bahwa untuk kasus seperti ini kan kekerasan seksual, dan itu akan berulang, apalagi kita sudah sampaikan, yang menjadi pelaku itu orang-orang terdekatnya," kata Andi.
Diketahui, LBH A pik Sulawesi Selatan hari ini mengagendakan membawa kasus teror video call ini ke ranah hukum. Mereka telah berada di SPKT Polda Sulawesi Selatan untuk melapor ke polisi.
"Karena korbannya itu 1 jurusan dan 1 fakultas. Ada indikasi sih pelakunya bukan ji orang-orang jauh-jauh," katanya. (yk/ny)