Berita Borneotribun.com: Peristiwa Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Peristiwa. Tampilkan semua postingan

Kamis, 29 Juli 2021

Diduga Kades dan Ketua BPD Melarang Jevanya yang Mengalami Stunting Terima Bantuan dari Pihak Manapun Juga

Diduga Kades dan Ketua BPD Melarang Jevanya yang Mengalami Stunting Terima Bantuan dari Pihak Manapun Juga
Diduga Kades dan Ketua BPD Melarang Jevanya yang Mengalami Stunting Terima Bantuan dari Pihak Manapun Juga. 

BorneoTribun Bengkayang, Kalbar - Berawal dari berkat Gembala Gerja Allah Baik Pdt. Herben Tobing Bengkayang, salurkan bantuan berupa sembako untuk sejumlah warga kurang mampu di Beberapa Desa, dan Kecamatan di Kabupaten Bengkayang, menemui Jevanya yang mengalami Stunting Anak ke-3 dari pasangan Bapak Buyung dan Ibu Esterina untuk memberikan Bantuan berupa Sembako yang ke-dua kalinya Pada Tanggal 23 Juli 2021.

Namun Disayangkan orang tua kandung Jevanya Buyung Tidak mau membuka pintu rumah saat dikunjungi oleh tim Gereja di Dusun Batu Bide, Desa Bhakti Mulya Kecamatan Bengkayang Kabupaten Bengkayang.

Saat di Konfirmasi melalui Tetangga dan warga sekitar Yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, Bapak Buyung tidak mau membukakan pintu lantaran dilarang oleh Kepala Desa dan Ketua BPD untuk menerima Bantuan dari pihak manapun juga karena keluarga nya sudah mendapatkan bantuan dari BLTDD. 

Kondisi Jevanya saat ini sangat memperihatinkan, akibat mengalami kekurangan gizi. 

Dia harus mendapatkan asupan gizi yang cukup dan perawatan medis yang intensif, namun dengan kondisi yang demikian khawatir menambah keadaan buruk yang dialami Jevanya saat ini.

Meskipun sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah dan berbagai pihak termasuk Gereja, itu pun masih belum cukup untuk memulihkan keadaan Jevanya saat ini, hingga masih membutuhkan aliran bantuan dari berbagai pihak untuk kesehatan Jevanya Sepenuhnya.

Sebelum berita ini ditayangkan, Awak media sudah berusaha minta konfirmasi dari pihak desa, saat ditelpon sampai sekarang belum terhubung.

(Rinto Andreas/Tim)

Rabu, 28 Juli 2021

Bencana Angin Puting Beliung Di Sanggau, Kepala Pelaksana BPBD serahkan bantuan bahan Material

Bencana Angin Puting Beliung Di Sanggau, Kepala Pelaksana BPBD serahkan bantuan bahan Material
Bencana Angin Puting Beliung Di Sanggau, Kepala Pelaksana BPBD serahkan bantuan bahan Material. 

Borneo Tribun Sanggau, Kalbar -- Kejadian bencana angin puting beliung yang mengakibatkan kerusakan rumah penduduk RT.06 Dusun Bahta Desa Bahta Kecamatan Bonti pada hari Rabu tanggal 21 Juli 2021 sekitar pukul 17.10 WIB.

Kerusakan ada 6 rumah warga dengan jumlah korban 23 orang / jiwa.


Selain merusak rumah warga, kerusakan juga terjadi pada fasilitas umum seperti Tribun / Pentas Kesenian.


Setelah mendapatkan laporan kejadian tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sanggau melalui bidang Kedaruratan dan Logistik melakukan pendataan dan sekaligus menyerahkan bantuan bahan material dan logistik yang diterima langsung oleh Sekcam Bonti.

Adapun bantuan yang diberikan berupa seng, paku seng, semen dan makanan siap saji.(*) 

Minggu, 18 Juli 2021

Pencarian 17 Kapal Tenggelam Di Kalbar Terus Dilakukan, Polda Kerahkan Helikopter

Pencarian 17 Kapal Tenggelam Di Kalbar Terus Dilakukan, Polda Kerahkan Helikopter
Pencarian 17 Kapal Tenggelam Di Kalbar Terus Dilakukan, Polda Kerahkan Helikopter. 

Borneo Tribun Pontianak, Kalbar – Kepolisian Daerah Kalimantan Barat mengerahkan helikopter Polri Bell 429 untuk membantu upaya pencarian korban tragedi 17 kapal tenggelam di Perairan Kalimantan Barat.

Dir Polairud Polda Kalbar Kombes Pol Benyamin Sapta T didampingi Dansat Brimob Polda Kalbar Kombes Pol Taufiq Hidayat saat memimpin jalannya pencarian tenggelamnya 17 kapal nelayan di perairan Kalbar.


“Siang ini kita baru saja melaksanakan kegiatan SAR dalam rangka pencarian terhadap laka air yang terjadi di wilayah perairan Kalbar,” jelas Dir Polairud saat dimintai keterangan, Minggu (18/7).

Ia menambahkan, kami melakukan pencarian melalui udara dengan hasil menemukan satu kapal nelayan yang sepertinya membutuhkan pertolongan, tadi sudah kita komunikasikan langsung dengan kapal Basarnas terdekat untuk mendatangi titik koordinat yang sudah diberikan.

“Tentunya kegiatan SAR melalui udara ini mendapat dukungan dari Korpolairud, kita berharap seluruh korban bisa segera ditemukan,” tutupnya. 

Humas Polda Kalbar/Jn
Editor: Yakop

Jumat, 16 Juli 2021

Kebakaran Rumah Warga di Desa Sungai Lawak

Kebakaran Rumah Warga di Desa Sungai Lawak
Kebakaran Rumah Warga di Desa Sungai Lawak. 

BORNEO TRIBUN SEKADAU -- Kebakaran menghanguskan rumah yang berada di Dusun Sungai Kase, Desa Sungai Lawak, Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, Kalbar, Kamis (15/7) sekitar pukul 15.30 WIB.

Sumber api pertama kali dilihat oleh tetangga korban bernama Daniel. Menurutnya, api berasal dari dalam kamar rumah korban yang berada persis di depan rumahnya.


Tetangga lainnya juga melihat asap mengepul pada atap rumah dan memberitahu warga sekitar untuk memadamkan api yang semakin membesar menggunakan mesin robin dan alat seadanya.

Kapolsek Nanga Taman Ipda Triyono mengungkapkan, saat kebakaran rumah dalam keadaan kosong. Korban bersama istri dan anaknya saat itu mengadakan syukuran di rumah saudaranya.

"Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 18.00 WIB. Berdasarkan olah TKP dan keterangan saksi, diduga penyebab kebakaran akibat korsleting listrik," ungkap Kapolsek.


"Di rumah tersebut, terdapat sambungan kabel listrik yang berbeda ukurannya. Bangunan rumah sebagian dari bahan kayu, sehingga api dengan cepat melahap 2 kamar yang berdampingan dan atap rumah," jelasnya.

"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, sedangkan kerugian materil ditaksir mencapai Rp. 70.000.000,-," tandas Kapolsek.

Reporter: Libertus

Sebagian Wilayah di Desa Bagan Asam dan Desa Teraju Kabupaten Sanggau Terendam Banjir

Sebagian Wilayah di Desa Bagan Asam dan Desa Teraju Kabupaten Sanggau Terendam Banjir
Sebagian Wilayah di Desa Bagan Asam dan Desa Teraju Kabupaten Sanggau Terendam Banjir. 

BORNEO TRIBUN SANGGAU -- Polsek Toba melakukan monitoring dan Pengecekan dibeberapa wilayah Desa di Kecamatan Toba terkait meningkatnya Intensitas Curah Hujan yang berdampak meluapnya sungai dan menimbulkan banjir, Rabu (14/7).
 
Kapolsek Toba Ipda Eko Aprianto, S. Sos mengatakan Hasil Pemantauan dilapangan terdapat beberapa Desa yang mulai tergenang akibat meningkatnya Intensitas curah hujan dan meluapnya air sungai diantaranya di Desa Bagan Asam dan Desa Teraju.
 
“Untuk di Desa Bagan Asama terdapat dua titik yakni di Dusun Modang dengan Genangan air sudah mulai memasuki dibeberapa rumah warga dengan ketinggaan lebih kurang 1,5 meter, di RT 05 Biukuk dengan Air sudah menggenangi jalan pemukiman denngan ketinggian kurang lebih 2 meter dan di Dusun Bagan Asam dengan Ketinggian air lebih kurang 2 Meter dan air mulai memasuki rumah warga, akses jalan kedesa mulai tergenang air karena faktor mempengaruhi lokasi dekat dengan pinggiran sungai,” ujar Kapolsek.
 
“Sedangkan untuk di Desa Teraju terjadi di Dusun Teraju Barat dengan Air mulai menggenangi jalan dan pemukiman, dengan ketinggian selutut orang dewasa,” tambahnya.
 
Ipda Eko Aprianto mengungkapkan bahwa secara umum diwilayah Kecamatan Toba terdapat beberapa wilayah Desa yaitu Desa Bagan Asam, Desa Teraju, Desa Sansat, Kampung Baru dan Belungai Dalam yang dalam hal ini apabila Intensitas Curah Hujan Meningkat berpotensi terjadinya Banjir (banjir musiman).
 
“Perlu dilakukan langkah-langkah guna mengantisipasi terjadinya banjir ini mengingat peningkatan curah hujan semakin meningkat, Kami akan melakukan kordinasi dengan stake holder terkait serta tingkatkan peran Bhabinkamtibmas guna memonitoring dimasing-masing desa binannya,” pungkasnya.

(Yk/Lb/Hms) 

Penemuan Mayat Pria Tanpa Identitas di Perkebunan Kelapa Sawit PT. MKS Noyan

Penemuan Mayat Pria Tanpa Identitas di Perkebunan Kelapa Sawit PT. MKS Noyan
Penemuan Mayat Pria Tanpa Identitas di Perkebunan Kelapa Sawit PT. MKS Noyan. 

BORNEOTRIBUN SANGGAU -- Petugas Piket Siaga Polsek Noyan menerima Informasi dari Pihak Perusahaan PT. MKS perihal Penemuan Mayat Diduga Pria Tanpa Identitas di Perkebunan Kelapa Sawit Apdeling VI Blok K 13 PT. MKS Dusun Pulo Poda Desa Semongan Kecamatan Noyan Kabupaten Sanggau, Kalbar, Kamis kemarin (15/7).

Setelah mendapatkan informasi tersebut, Kapolsek Noyan Ipda Hudson Siahaan beserta Personil Piket Siaga Polsek Noyan, Personil Koramil Noyan, Tenaga Kesehatan Puskesmas Noyan dr. Kristian Selano dan Sudi Darmoko, A.Md.Kep, GA (Humas) PT. MKS Sdr. Silvanus beserta Assisten VI sdr. Ade Riki Hertanto, Petugas Securty dan Kontraktor Borongan Tebas mendatangi TKP Penemuan Mayat Tanpa Identitas di Perkebunan Kelapa Sawit Avdeling VI Blok K 13 PT. MKS Dusun Pulo Poda Desa Semongan Kecamatan Noyan.
 
Kapolsek Noyan menjelaskan, setelah mendapatkan keterangan dari para saksi terkait kronologis singkat penemuan Mayat tersebut bahwa sekira pukul 06.30 WIB, Saksi Sdr. Azrul Mattaqin bersama 5 orang Pekerja lainnya melakukan Borongan Tebas di Perkebunan Kelapa Sawit di Perkebunan Kelapa Sawit Apdeling VI Blok K 13 PT. MKS.
 
“Kurang lebih 1 jam melaksanakan aktivitas atau sekira pukul 07.28 WIB menemukan tumpukan barang-barang yang diduga milik korban dan tetap melanjutkan pekerjaan. Sekira 10 menit kemudian, Saksi beserta Pekerja yang lain menemukan diduga Mayat Manusia disalah satu parit dengan posisi tengkurap,” ucap Kapolsek.
 
Selanjutnya penemuan tersebut oleh saksi selaku Kontraktor Borongan Tebas dilaporkan ke Assisten Avdeling VI PT. MKS Sdr. Ade Riki Hertanto yang ditundak lanjuti oleh Pihak Perusahaan dengan melaporkan Penemuan Mayat tersebut ke Polsek Noyan.
 
Sekira pukul 13.47 WIB, Tim Inafis Polres Sanggau dipimpin oleh Kanit Regident Sat Reskrim Polres Sanggau Aipda Tri Iswandoyo beserta 2 Personil tiba dan melakukan olah TKP, selanjutnya bersama dr. Kristian Sellano (dokter Puskesmas Noyan) melakukan Pemeriksaan / Visum luar terhadap Mayat.
 
“Dari hasil pemeriksaan / visum luar oleh dr. Kristian Sellano dan Tim Inafis Polres Sanggau terhadap mayat (Tinggi badan ± 155 cm) dan tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan / dugaan kematian akibat Tindak Pidana pada luar tubuh mayat dan diperkirakan telah meninggal dunia antara 10 s/d 20 hari didalam parit kedalaman 130 Cm,” kata Kapolsek.

Kapolsek mengungkapkan, dimungkinkan sebelum meninggal dunia, saat Korban melakukan aktifitas BAB tergelincir dan masuk ke dalam parit atau genangan air berkedalaman ±150 cm ditambah faktor usia dan TKP yang jauh dari pemukiman penduduk sehingga Korban tidak dapat menyelamatkan diri / mandapat bantuang dari orang lain.
 
Berdasarkan keterangan Pihak dokter Puskesmas Noyan, terdapat beberapa organ tubuh korban yang hilang disebabkan oleh lamanya Jenazah terendam di air serta dimungkinkan dimakan oleh Binatang liar di sekitar TKP.
 
“Di TKP tersebut kami juga menemukan Barang-barang milik korban diantaranya satu buah Tas ransel warna kombinasi coklat cream, satu buah tongkat / gagang kayu warna hijau, dua helai sarung motif kotak-kotak, tiga helai baju oblong, satu pasang sepatu warna merah, Perlengkapan lainnya milik korban, celana Celana dalam milik korban serta Celana pendek warna biru yang ditemukan didalam parit berikut sejumlah uang sebesar Rp. 616.000 (Enam Ratus Enam Belas Ribu Rupiah),” ungkapnya.
 
Kapolsek menjelaskan, berdasarkan Foto terbaru yang disesuaikan dengan ciri-ciri barang yang ditemukan disekitar TKP serta koordinasi dan penjelasan pihak keluarga melalui HP bahwa hasil pengecakan dan pencocokan terhadap Foto terbaru korban dengan ciri-ciri maupun perlengkapan yang dibawa korban ditemukan kesamaan antara tongkat maupun tas yang ditemukan ditumpukan barang dekat lokasi penemuan Mayat.

“Korban berhasil kita identifikasi dari hasil keterangan pihak Keluarga karena terdapat ciri-ciri khusus yaitu memiliki jari kaki kanan enam / ibu jari kaki kanan bengkok dan bercabang,” ujap Kapolsek.
 
“Dari keterangan pihak Keluarga bahwa Korban sudah 3 bulan tidak pulang ke kampung dikarenakan hobi melakukan perjalanan jauh dengan berjalan kaki,” sambungnya.
 
Sekira pukul 14.38 WIB, Jenazah korban tersebut dibawa menuju Puskesmas Balai Karangan dengan menggunakan Ran R4 Jenis Ambulance Keliling Puskesmas Noyan No.Pol KB 1892 D guna menunggu jemputan dari Pihak Keluarga yang rencananya akan mambawa Jenazah menuju Dusun Bonti Desa Bonti Kecamatan Bonti guna dilakukan pemakaman oleh Pihak Keluarga.

Sb; Humas Polres Sanggau

Kamis, 15 Juli 2021

DPC PERMAHI melihat Kondisi Perempuan Korban Penganiayaan oleh Oknum Satpol-PP

DPC PERMAHI melihat Kondisi Perempuan Korban Penganiayaan oleh Oknum Satpol-PP
DPC PERMAHI melihat Kondisi Perempuan Korban Penganiayaan oleh Oknum Satpol-PP. 

BORNEO TRIBUN GOWA -- Dewan pimpinan cabang (DPC) Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (PERMAHI) Makassar melihat langsung kondisi perempuan korban penganiayaan atau kekerasan oleh oknum Satpol-PP Kabupaten Gowa yang dirawat di Rs. Thalia Kabupaten Gowa, SulSel, Kamis (15/7/2021). 

Korban tersebut adalah Ariyana yang merupakan istri dari Ivan yang juga ikut dianiaya oleh Inisial. HH Oknum satpol-PP Kab. Gowa malam kemarin di Warkop milik korban di Jalan Panciro poros Gowa-Makassar saat satpol-PP kab. Gowa melakukan operasi Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) COVID-19

Andi Pasarai ketua umum DPC. Permahi Makassar mengatakan bahwa kami mengutuk keras perbuatan oknum satpol-PP tersebut karena sudah melakukan tindak pidana saat melaksanakan tugas yakin PPKM COVID-19

Apapun alasannya tindakan kekerasan atau penganiayaan itu tetap tidak dibenarkan oleh Undang-Undang manapun apalagi korbannya adalah warga sipil, ini sudah masuk ranah pidana umum (Tindak kekerasan/penganiayaan) sebagaimana yang diatur dalam pasal. 351 KUHP.

"Menerapkan aturan tidak mesti melakukan tindak pidana" ucap ketua umum DPC. Permahi Makassar ini saat ditemui awak media di Rs. Thalia

Lanjut Andi Pasarai, karena salah satu korban yakni ibu Ariana adalah perempuan maka pihak penyidik polres Gowa yang menangani kasus tersebut perlu menerapkan Undang-Undang perlindungan perempuan terhadap oknum Satpol-PP tersebut.

Kami dari DPC. Permahi Makassar dan beberapa oranisasi lainnya akan mengawal kasus ini sampai tuntas. pimpinan cabang (DPC) Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (PERMAHI) Makassar melihat langsung kondisi perempuan korban penganiayaan atau kekerasan oleh oknum satpol-PP Kab. Gowa yang dirawat di Rs. Thalia Kabupaten Gowa, Sulsel, Kamis (15/7/2021). 

Korban tersebut adalah Ariyana yang merupakan istri dari Ivan yang juga ikut dianiaya oleh Inisial. HH Oknum satpol-PP Kab. Gowa malam kemarin di Warkop milik korban di Jalan Panciro poros Gowa-Makassar saat satpol-PP kab. Gowa melakukan operasi Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) COVID-19

Andi Pasarai ketua umum DPC Permahi Makassar mengatakan bahwa kami mengutuk keras perbuatan oknum satpol-PP tersebut karena sudah melakukan tindak pidana saat melaksanakan tugas yakin PPKM COVID-19

Apapun alasannya tindakan kekerasan atau penganiayaan itu tetap tidak dibenarkan oleh Undang-Undang manapun apalagi korbannya adalah warga sipil, ini sudah masuk ranah pidana umum (Tindak kekerasan/penganiayaan) sebagaimana yang diatur dalam pasal. 351 KUHP.

"Menerapkan aturan tidak mesti melakukan tindak pidana" ucap ketua umum DPC Permahi Makassar ini saat ditemui awak media di Rs. Thalia

Lanjut Andi Pasarai, karena salah satu korban yakni ibu Ariana adalah perempuan maka pihak penyidik polres Gowa yang menangani kasus tersebut perlu menerapkan Undang-Undang perlindungan perempuan terhadap oknum Satpol-PP tersebut.

Kami dari DPC. Permahi Makassar dan beberapa oranisasi lainnya akan mengawal kasus ini sampai tuntas.

Oleh: Irwan Lawing

Kerusuhan Mematikan Berlanjut di Afrika Selatan

Kerusuhan Mematikan Berlanjut di Afrika Selatan
Kerusuhan Mematikan Berlanjut di Afrika Selatan. 

BORNEO TRIBUN -- Kerusuhan dan penjarahan di Afrika Selatan, Rabu (14/7), berlanjut, meningkatkan jumlah korban tewas menjadi lebih dari 70 karena pengunjuk rasa yang membangkang, mengabaikan imbauan pemerintah untuk mengakhiri kekerasan. 

Kerusuhan dipicu pekan lalu, ketika mantan presiden Jacob Zuma mulai menjalani hukuman penjara 15 bulan karena menghina pengadilan setelah ia tidak menghadiri sidang untuk menjawab pertanyaan tentang tuduhan korupsi.

Protes atas penangkapan Zuma dengan cepat berkembang menjadi kerusuhan sipil massal, yang terburuk di negara itu dalam beberapa tahun.

Penjarah terus merusak pusat perbelanjaan, gerai ritel lainnya, dan bisnis di provinsi Gauteng, yang mencakup kota terbesar di negara itu, Johannesburg.

Pasukan keamanan tampaknya tidak mampu mencegah penjarahan, yang juga berlanjut di provinsi asal Zuma, KwaZulu-Natal dan menurut polisi, menyebar semalam ke provinsi Mpumalanga dan Northern Cape.

Di kota pesisir Durban, barisan panjang mobil tampak di luar gudang yang penuh dengan peralatan rumah tangga, makanan, dan barang-barang lainnya.

Salah satu gudang terbakar, tetapi penjarah terus berdatangan.

Pemimpin oposisi Aliansi Demokrat, John Steenhuisen, berkunjung ke Durban untuk meninjau situasi.

“Cukup mengerikan melihat kehancuran tersebut, benar-benar hancur,” katanya. 

“Juga keputusasaan, banyak komunitas di sini yang merasa benar-benar ditinggalkan oleh dinas keamanan, dan dibiarkan berjuang sendiri. Mayat tergeletak di jalan. Ini jelas situasi yang tidak terkendali; situasinya tidak akan membaik.” 

Rektor Free State University, Bonang Mohale juga berpandangan serupa. 

“Sungguh memilukan melihat orang-orang dengan santai berjalan membawa troli kosong; Ketika mereka kembali, membawa troli seukuran rumah berlantai tiga ke mobil yang diparkir, seolah-olah ini adalah belanja rutin Minggu sore,” katanya.

“Orang-orang membawa lemari es di kepala mereka; sapi di pundak mereka. Layar datar, di mana-mana!” Mohale mengatakan daerah itu sekarang menerima akibat, karena partai Kongres Nasional Afrika yang berkuasa terus melindungi para pemimpin yang korup dan tidak kompeten. [my/ka]

VOA

Saat Hujan, Bocah 10 Tahun di Sekadau Meninggal Terhisap Gorong-gorong

Saat Hujan, Bocah 10 Tahun di Sekadau Meninggal Terhisap Gorong-gorong
Bocah lelaki usia 10 Tahun berinisial CH. 

BORNEO TRIBUN SEKADAU -- Seorang bocah lelaki usia 10 Tahun berinisial CH ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus dan terhisap masuk dalam gorong-gorong parit.

Peristiwa tersebut terjadi Rabu siang (14/7) di sp VI, Dusun Sungai Sawak, Desa Nanga Ansar, Kecamatan Belitang sekitar pukul 13.30 WIB.

Menurut Kapolsek Belitang Ipda Suyatman, kejadian bermula saat korban beserta kedua temannya sedang bermain di tepi parit dekat gorong-gorong.

"Kondisi saat itu hujan sehingga kondisi air cukup deras. Ketika hendak terjun, ia masih sempat ditahan oleh kedua orang temannya," kata Kapolsek, Kamis 15 Juli 2021.

Namun korban tidak mengindahkan peringatan tersebut dan tetap ingin terjun ke parit. Sementara,  kedua temannya hanya bisa menyaksikan di tepi parit. 

"Saat melompat ke parit, korban terhisap ke dalam gorong-gorong karena terbawa arus dan tidak tampak lagi. Temannya panik lalu meminta pertolongan ke rumah kerabat korban di dekat lokasi kejadian," ungkap Kapolsek.

Mendengar kabar tersebut, orang tua korban yang kebetulan berada di rumah tersebut bersama warga segera datang  menolong, namun korban tidak bisa di keluarkan dari gorong-gorong.

"Korban baru bisa dievakuasi setelah gorong-gorong itu dibongkar menggunakan Alat berat milik KUD. Namun saat itu, korban ditemukan sudah meninggal," pungkasnya.

Humas Polres Sekadau

Saat Nonton Hiburan Organ Tunggal, Seorang Pria Di Bima Jadi Korban Pembacokan

Saat Nonton Hiburan Organ Tunggal, Seorang Pria Di Bima Jadi Korban Pembacokan
Saat Nonton Hiburan Organ Tunggal, Seorang Pria Di Bima Jadi Korban Pembacokan. 

Borneo Tribun Kota Bima, NTB – Hiburan Orgen tunggal Rabu (14/7) malam, berakhir ricuh. Para penikmat hiburan yang lepas kontrol emosi, adu mulut. Ujungnya, jatuh korban karena dibacok.

Peristiwa pembacokan yang terjadi di wilayah hukum Polsek Ambalawi, tepatnya di Desa Nipa Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima.

Kapolres Bima Kota melalui Kasi Humas Iptu Jufrin Rama, Kamis (15/7) pagi ini mengabarkan, Haerun (27) telunjuk jari kirinya putus akibat menahan Serangan bacokan dari Bondo (26) teduga pelaku pembacokan.

Kronologis kejadian jelas Iptu Jufrin Rama, awalnya nonton Orgen Tunggal perayaan ulang tahun, korban terlibat cek cok dengan seseorang bernama Ade, hingga berujung perkelahian.

Sejurus kemudian, Bondo langsung membacok korban. Arah bacokan tepat dikepala itu, ditangkis korban dengan kedua tangannya. Hingga tidak terlekan, satu jarinya putus.

“Korban langsung dilarikan ke puskesmas Ambalawi guna mendapatkan perawatan medis, sementara pelaku masih DPO,”jelasnya.(Adbravo)

Yudha Jaya Minta Bupati Gowa Untuk Copot Oknum Satpol PP Yang Diduga Melakukan Penganiayaan

Yudha Jaya Minta Bupati Gowa Untuk Copot Oknum Satpol PP Yang Diduga Melakukan Penganiayaan
Yudha jaya Mahasiswa FH. Unsa Makassar. 

BORNEO TRIBUN MAKASSAR -- Menanggapi beredarnya video kasus dugaan tindak pidana penganiayaan atau kekerasan yang dilakukan oleh oknum satuan polisi pamong praja (Satpol-PP) Pemda Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan, mendapat kecaman keras Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sawerigading (UNSA) Makassar, Rabu, (14/7/2021).

Yudha jaya Mahasiswa FH. Unsa Makassar mengatakan bahwa Penganiayaan atau tindak pidana Kekerasan terhadap pasangan suami istri ini terjadi disalah satu Cafe di Kabupaten Gowa, oknum satpol-PP tersebut melakukan dugaan tindak pidana penganiayaan saat melakukan razia Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Pandemi COVID-19.

Tindakan tersebut sangat tidak dibenarkan dan sudah mempertontonkan arogansi institusi, ini harus diproses secara hukum pidana.

Ini adalah satu dampak buruk penerapan PPKM covid-19 karena oknum tersebut melakukan tindak pidana penganiayaan saat menjalankan tugas atas nama institusi.

Lanjut Yudha Jaya, Polres Gowa harus bertindak tegas apalagi salah satu korban kekerasan tersebut adalah seorang perempuan ini sudah masuk ranah kekerasan terhadap perempuan, barang bukti rekaman video dan keterangan saksi sudah cukup sebagai alat bukti untuk menjerat hukum oknum anarkis tersebut.

Dengan bangganya mengatakan "Saya satpol (dengan nada keras)" oknum tersebut sudah arogan atas nama institusinya sebagai penegak hukum.

Kami meminta Bupati Gowa untuk segera mencopot oknum tersebut karena sudah mencoreng nama institusi Satpol-PP Kab. Gowa dan tidak layak sebagai penegak hukum.

Oleh: Irwan Lawing

Sungai Keruap Meluap, 3 Dusun Di Desa Pelaik Keruap Kecamatan Menukung Terendam Banjir

Sungai Keruap Meluap, 3 Dusun Di Desa Pelaik Keruap Kecamatan Menukung Terendam Banjir
Sungai Keruap Meluap, 3 Dusun Di Desa Pelaik Keruap Kecamatan Menukung Terendam Banjir. 

BORNEO TRIBUN MELAWI -- Hujan deras yang mengguyur sejak malam hingga sore hari menyebabkan banjir melanda sejumlah titik di Kecamatan Menukung, Kabupaten Melawi, kalbar, Rabu (14/07/2021).

Kepala desa Pelaik Keruap Jupen menjelaskan kepada awak media Borneotribun.com,  Tiga dusun di Kecamatan Menukung, Kabupaten Melawi dilanda banjir akibat luapan sungai Keruap.

"Dusun Teluk Rabin, Dusun Entubu dan Dusun Pelaik Keruap dilanda banjir pada hari ini," kata Jupen selaku Kepala Desa.

Banjir yang terjadi di 3 Dusun yang terletak di Desa Pelaik Keruap tersebut terjadi karena kiriman dari Hulu sungai Melawi yang intensitas curah hujan tinggi sehingga di dekat bantaran sungai Keruap debet air meningkat.

"Adapun ketinggian air pada saat ini sebagian ada yang sudah masuk ke dalam rumah setinggi sepinggang orang dewasa, serta di jalan tepi sungai Keruap setinggi kurang lebih 2 meter. Kemungkinan bisa bertambah tinggi bila Hujan tidak berhenti," ungkap Jupen.

Penulis : Erik.P

Enam Kecamatan di Kabupaten Kapuas hulu, Kalbar Terendam Banjir

Enam Kecamatan di Kabupaten Kapuas hulu, Kalbar Terendam Banjir
Rumah warga. (Foto: Uncak) 
BORNEO TRIBUN KAPUAS HULU -- Enam Kecamatan di Kabupaten Kapuas hulu, Kalbar terendam banjir, Rabu (14/7). 

Dimana, informasi awal yang di dapat ada tiga kecamatan, namun setelah setelah melakukan monitoring kelapangan di dapat jika ada enam kecamatan yang terdampak banjirnya.

Memang dari laporan informasi yang kita dapat  awal pagi harinya ada tiga Kecamatan yang terendam banjirnya dari Rabu dini hari. Namun setelah tim melakukan monitoring ke lokasi, ternyata ada tiga kecamatan lagi yang menyusul digenangi airnya hingga sore harinya, kata Gunawan, S.E, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, dihubungi media ini Rabu sore (14/7/2021).

Rumah warga. (Foto: Uncak)

"Keenam kecamatan tersebut yakni Kecamatan Hulu Gurung, Silat Hulu, Pengkadan, Boyan Tanjung dan Mentebah," tuturnya.

Namun lanjutnya, yang terparah Kecamatan Silat Hulu, dimana ada satu desa yang terparah yaitu Desa Nanga Luan.

"Untuk Silat Hulu hanya dua desa yang tidak kena banjir, tapi desa lainnya terkena banjir," jelas Gunawan.

Bahkan, untuk di Desa Nanga Luan ada belasan rumah yang roboh dan rusak akibat terjangan banjirnya, katanya.

"Tidak ada korban jiwa dan belum diketahui berapa total kerugiannya, karena kita masih menunggu laporan data resmi dari desa masing-masing yang terdampak banjirnya," ungkapnya.

Selanjutnya kita akan berkoordinasi dengan OPD tehnis lain terkait tindak lanjutnya, karena yang kita perlu dalam waktu cepat ini adalah datanya, terang Gunawan singkat.

Rumah warga. (Foto: Uncak)

Terkait Desa Nanga Luan yang alami dampak banjirnya cukup parah, Kepala Desa Nanga Luan Saparudin, membenarkan jika desanya yang terparah terkena banjir hari ini.

"Ada 16 rumah yang rusak, bahkan 11 rumah alami rusak parah dan roboh akibat derasnya terjangan air yang datang dengan begitu cepat," kata Saparudin, saat dihubungi media ini Rabu malam, (14/7/2021).

Terkait kerugiannya, kita masih mendatanya dan nantinya akan kita sampaikan bersama pihak kecamatan kepada Pemkab Kapuas Hulu sebagai data laporan kami, terutama di Desa Nanga Luan, terangnya.

Saya berharap banjir yang melanda desa kami dan desa lainnya di beberapa Kecamatan yang terkena dampak banjirnya dapat surut kembali, dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, harapnya.

(Uncak/amr/yk) 

Rabu, 14 Juli 2021

3 Kecamatan di Kapuas Hulu Kalbar dilanda Banjir Besar

3 Kecamatan di Kapuas Hulu Kalbar dilanda Banjir Besar
3 Kecamatan di Kapuas Hulu Kalbar dilanda Banjir Besar. 

BORNEO TRIBUN KAPUAS HULU - Akibat luapan beberapa sungainya menyebabkan banjir datang dengan cepat melanda 3 (tiga) Kecamatan di Kapuas Hulu, Kalbar. 

Tiga kecamatan yang terkena banjir yakni, Silat Hulu, Hulu Gurung dan Boyan Tanjung. Beberapa hari terakhir ini, memang intensitas hujan yang cukup tinggi. 

"Benar telah terjadi banjir yang melanda beberapa daerah di ketiga kecamatan tersebut," kata Gunawan, S.E, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, Dikutip Borneo Tribun dari Uncak, Rabu (14/7).

Namun kita belum bisa memastikan berapa titik dan seberapa besar banjirnya di setiap kecamatan yang terdampak banjirnya karena tim kita juga masih di lokasi melakukan monitoring, tuturnya.

"Kita masih melakukan monitoring ke lokasi yang terkena banjir serta menunggu laporan resmi juga dari pihak kecamatan setempat," pungkasnya singkat.

(Uncak/Amr/Yk) 

Waduh, Belum Lama Dibangun, Trestle Pelabuhan Internasional Kijing Jebol

Waduh, Belum Lama Dibangun, Trestle Pelabuhan Internasional Kijing Jebol
Waduh, Belum Lama Dibangun, Trestle Pelabuhan Internasional Kijing Jebol. 

BORNEO TRIBUN MEMPAWAH - Belum lama dibangun, trestle atau jalan/jembatan yang menghubungkan dermaga menuju laut di pelabuhan internasional Kijing di Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, jebol diterjang ombak, pada Rabu (14/07/2021) dini hari.

Dikutip BorneoTribun dari Infoindonesia, Jebolnya trestle yang disebut-sebut sebagai trestle terpanjang--yang pernah dibuat--dalam sejarah PT WIKA itu terjadi sekitar pukul 02.00 Wib.


"Dengan jebolnya trestle tersebut sehingga akses menuju dermaga terputus, namun dalam kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa," kata Kapolres Mempawah, AKBP Fauzan Sukmawansyah melalui Paur Humas Polres Mempawah, Bripka Susworo Putu Sastro kepada awak media.

Bripka Susworo menyampaikan, saat ini pihak PT Wijaya Karya (WIKA) sedang melakukan evakuasi terhadap beberapa karyawan, driver dan para pekerja lainnya yang terjebak di dermaga pelabuhan terminal kijing untuk diangkut ke daratan dengan menggunakan kapal tugboat. 

"Himbauan dari pihak PT Wijaya Karya untuk sementara seluruh para pekerja untuk meninggalkan lokasi trestle karena cuaca buruk. Untuk sementara situasi dalam keadaan kondusif," ujarnya. 

Berdasarkan analisa kepolisian di lapangan, jebolnya trestle pelabuhan terminal Kijing tersebut diakibatkan karena kerasnya hantaman ombak sehingga tiang pancang trestle goyang, sehingga mengakibatkan trestle retak. 

"Diprediksi, jika cuaca tidak ada perubahan tidak menutup kemungkinan, terjadinya keretakan pada trestle yang masih utuh akibat adanya hantaman ombak pada tiang pancang atau penopang trestle, dan mengakibatkan runtuhnya trestle," katanya.

Pihak Polres Mempawah sendiri, juga telah mengimbau dan memberi peringatan kepada seluruh para pekerja untuk meninggalkan lokasi pelabuhan kijing demi keamanan.

"Mengingat situasi cuaca yang masih buruk," ujar Bripka Susworo.

Sebelumnya, pada malam saat kejadian, sebagian besar wilayah Kabupaten Mempawah diguyur hujan lebat yang disertai angin kencang.

Oleh: Lb/Fk

Sabtu, 10 Juli 2021

Gubernur NTB : Setiap Persoalan Kita Cari Solusinya Bersama


Borneotribun Sumbawa Barat, NTB  Kehadiran pemerintah provinsi ke desa desa untuk memastikan persoalan masyarakat di tingkat paling bawah dalam masyarakat. Hal ini penting untuk mengetahui secara langsung jika ada kendala yang dihadapi masyarakat, terutama saat pandemi seperti ini.

"Kalau ada persoalan kita bisa carikan solusi dengan kabupaten/ kota. Gubernur juga perwakilan  pemerintah pusat di daerah," jelas Gubernur di Desa Tatar, Sekongkang, KSB, Sabtu (9/7). 

Dikatakan Gubernur, kunjungan yang seringkali dilakukannya ke desa desa adalah cara silaturahmi menyambung kinerja pemerintahan yang dipimpinnya sejak dipilih masyarakat. Ia dan Wakil Gubermur Hj Sitti Rohmi Djalillah tak ingin dinilai meninggalkan masyarakat dan berupaya tetap menyediakan solusi segera untuk setiap persoalan di tingkat paling bawah. 

Sementara itu, Wakil Bupati KSB, Fud Syaifuddinl mengatakan, saat ini harga gabah dan jagung sedang anjlok. Panen yang sekarang hanya dapat dilakukan sekali dalam setahun karena faktor alam juga tak diuntungkan karena harga yang tidak stabil. Wabup juga menyebut infrastruktur jalan menuju Talonang yang masih sering terendam banjir dan pengembangan dermaga labuhan Lalar untuk kapal cepat ke Telong Elong dan Mandalika. 

"Kami meminta agar Bulog bisa mengintervensi jagung dan gabah dan berharap dermaga Lalar bisa hidup untuk pariwisata KSB", ujar Wabup. Wabup juga menjelaskan kepada warga masyarakat yang hadir di Mesjid Baiturrahman, Desa Tatar bahwa saat ini Pemkab KSB sedang melaksanakan program jalan lingkungan, rumah layak huni dan program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat yanh salah satu sasarannya adalah Desa Tatar. 

Dalam kunjungan Gubernur yang dihadiri juga oleh Wakil Ketua DPRD KSB, Kapolsek dan beberaap  kepala OPD Pemprov NTB, Gubernur menyerahkan bantuan uang tunai senilai Rp 15 juta. (Adbravo)

Sedikitnya 49 orang Tewas akibat Kebakaran di Pabrik Pangan di Bangladesh

Sedikitnya 49 orang Tewas akibat Kebakaran di Pabrik Pangan di Bangladesh
Sedikitnya 49 orang Tewas akibat Kebakaran di Pabrik Pangan di Bangladesh.

BORNEOTRIBUN -- Stasiun-stasiun televisi Bangladesh melaporkan, sedikitnya 49 orang tewas akibat kebakaran yang terjadi di sebuah pabrik makanan dan minuman di luar ibu kota negara itu.

Seorang petugas pemadam kebakaran, Russel Shikder, membenarkan terjadinya kebakaran itu dan mengatakan bahwa kebakaran dimulai Kamis malam di Hashem Food and Beverage Ltd., sebuah pabrik berlantai lima di Rupganj, di luar Dhaka.

Ekattor TV mengutip seorang pejabat senior pemadam kebakaran yang tidak disebutkan namanya, yang mengatakan pada hari Jumat (9/7), bahwa sedikitnya 49 orang tewas dalam insiden itu.


Stasiun televisi itu melaporkan, tim penyelamat sedang berusaha untuk mengambil mayat dari pabrik yang terbakar, yang terkunci dari dalam ketika kebakaran dimulai.

Sejauh ini, kata Ekkator TV, 17 mayat telah berhasil diangkat. Rincian penyebab kebakaran, berapa banyak orang yang berada di dalam pabrik itu dan berapa banyak pekerja yang tidak diketahui kondisinya belum tersedia.

Banyak pihak menduga, jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat. Bangladesh memiliki sejarah tragis bencana industri.

Kebakaran bangunan merupakan peristiwa yang sering terjadi karena banyaknya bangunan yang didirikan dengan sistem pengamanan yang buruk, dan lemahnya sistem pengawasan konstruksi.

Pada 2019, kebakaran di sebuah kawasan tua di Dhaka menewaskan sedikitnya 67 orang.

Kawasan berusia 400 tahun itu penuh dengan apartemen, toko, dan gudang, yang sistem pengamanannya sangat memprihatinkan dan perlu perbaikan segera.

Pada tahun yang sama, sedikitnya 25 orang tewas ketika sebuah gedung komersial bertingkat dilalap api.


Pada 2012, kebakaran melanda sebuah pabrik garmen di pinggiran Dhaka, menewaskan sedikitnya 112 orang yang terperangkap di balik ruang-ruang yang terkunci.

Kebakaran lain juga terjadi di kawasan tua Dhaka pada 2010. Kebakaran yang berawal dari ledakan yang terjadi di sebuah rumah yang menyimpan bahan kimia secara ilegal itu menewaskan sedikitnya 123 orang. [ab/uh]

VOA

Gempa 5,9 Guncang Perbatasan California-Nevada

Gempa 5,9 Guncang Perbatasan California-Nevada
Ilustrasi. Retakan terlihat di jalan di sebelah Gereja Komunitas Trona setelah gempa berkekuatan 7,1 SR pecah, dipicu oleh 6,4 pada hari sebelumnya, di dekat pusat gempa di Trona, California, AS, 6 Juli 2019. (Foto: REUTERS/David McNew)

BORNEO TRIBUN - Gempa bumi yang kekuatan awalnya mencapai 5,9 mengguncang perbatasan California-Nevada pada Kamis (8/7) sore kemarin.

Warga dari sekitar kawasan Danau Tahoe hingga Fresno melaporkan mereka merasakan getaran gempa itu, namun belum ada laporan tentang kerusakan atau korban cedera.

Survei geologi Amerika mengatakan gempa terjadi sekitar pukul 15.49 sore, di wilayah sekitar 402 kilometer timur San Fransisco dan selatan Danau Tahoe.

Pusat gempa terletak sekitar 32 kilometer barat daya Smith Valley, Nevada; diikuti selusin gempa susulan yang salah satu diantaranya berkekuatan 4,6.

Departemen Perhubungan di negara bagian Nevada mengatakan US 395 yang merupakan jalur darat utama di bagian utara Sierra Nevada ditutup karena longsoran batu.

Penutupan itu membentang sekitar 64 kilometer dari dekat kota Willow Springs hingga ke perbatasan Nevada.

“Meskipun tidak ada laporan awal tentang kerusakan dan cedera, ini merupakan situasi yang berkembang pesat dan rincian lebih lanjut akan disampaikan dalam beberapa jam mendatang,” cuit Kantor Layanan Darurat California.

“Kami bekerjasama erat dengan pejabat-pejabat lokal untuk memastikan bahwa mereka memiliki sumber daya dan dukungan yang cukup untuk bergerak cepat menanggapi gempa bumi ini,” tambahnya. [em/ft]

VOA

Kamis, 08 Juli 2021

Korban Tewas Ambruknya Kondominium di Miami Jadi 46 Orang

Korban Tewas Ambruknya Kondominium di Miami Jadi 46 Orang
Para petugas SAR melanjutkan upaya pencarian setelah merobohkan sisa dari bangunan apartemen yang runtuh, Champlain Towers South, di Surfside, Florid, Selasa, 6 Juli 2021. (Foto: Reuters)

BORNEOTRIBUN - Tim pencari di lokasi ambruknya kondominium di Miami, Florida, Rabu (7/7), mengevakuasi 10 jenazah lagi lagi dari puing-puing reruntuhan.

Dengan demikian, jumlah korban yang meninggal menjadi 46 orang. Sembilan puluh empat lainnya masih belum ditemukan.

Tidak ada korban yang ditemukan pada awal-awal ambruknya sebagian gedung kondominium itu secara misterius pada 24 Juni lalu.

Sebagian gedung lainnya diledakkan dengan sengaja pada Minggu (4/7) untuk memudahkan tim SAR mencari jalur baru untuk mencari dan menemukan mayat para korban.

Sebelumnya mereka tidak dapat mengakses para korban karena khawatir struktur gedung yang tersisa akan roboh menimpa mereka.

Asisten Kepala Tim Pemadam Kebakaran Miami-Dade Raide Jadallah mengatakan 32 korban telah diidentifikasi.

Tim SAR di Florida Selatan itu diperkirakan akan beristirahat sejenak mengingat kondisi cuaca yang berbahaya akibat sapuan badai tropis Elsa yang pada Rabu (7/7) siang mencapai pantai barat Florida. 

Operasi pencarian itu sempat ditangguhkan selama dua jam pada Selasa (6/7) karena petir dan angin kencang akibat badai itu.

Wali Kota Surfside Charles Burkett bertekad akan melanjutkan operasi pencarian “hingga semua mayat berhasil dikeluarkan dari reruntuhan bangunan itu.” 

Ia memuji tim pencari yang bekerja di tengah kondisi berbahaya.

“Mereka benar-benar melakukan pekerjaan di luar panggilan tugas,” tambahnya. [em/jm]

VOA

Rabu, 07 Juli 2021

DPC PELIKHA dan Serikat Pekerja PT Ceria Prima Daftarkan Diri Ke Disnaker Bengkayang


Penyerahan berkas kepengurusan DPC PELIKHA Bengkayang

Borneotribun Bengkayang, Kalbar Pengurus DPC PELIKHA (Pejuang Lintas Kathulistiwa) Kabupaten Bengkayang hari ini menyerahkan berkas kepengurusan serta melaporkan ijin  keberadaan kepada Disnaker Kabupaten Bengkayang, Rabu (7/7/2021).

Sekertaris DPC PELIKHA Kabupaten Bengkayang, Injil mengatakan, selaku pengurus merasa senang dengan penyambutan dari Pihak Disnaker Bengkayang, walaupun kedatangan kami sebagai pengurus disambut staf, namun kami tetap merasa bersyukur semua berjalan sesuai dengan harapan kami.

"Penyerahan serta pendaftaran ke pihak Disnaker tentunya menjadi sebuah kewajiban bagi setiap lembaga, agar kedepannya dapat saling bekerja sama serta menjalin komunikasi yang baik.
Ini moment yang sangat luar biasa," Ucapnya.

Begitu juga dengan Bendahara DPC PELIKHA, Kurnadi memaparkan sependapat dengan Sekretaris, kedatangan Tim DPC PELIKHA tanpa ada penolakan.

"Terima kasih yang sebesar-besarnya terkhususkan untuk Disnaker Bengkayang," Tutupnya Kusnadi.

Reporter : Rinto Andreas
Editor      : Hermanto

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno