Berita Borneotribun.com: Politik Hari ini -->
Tampilkan postingan dengan label Politik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Politik. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 06 Maret 2021

Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko Terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat Versi KLB

Acara kongres luar biasa (KLB) partai Demokrat.

BorneoTribun Jakarta -- Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dalam acara kongres luar biasa (KLB) partai tersebut yang digelar di Hotel The Hill Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat.  

Moeldoko mengalahkan Marzuki Alie, setelah nama keduanya diajukan peserta KLB dalam sidang yang dilakukan. Namun saat Pimpinan Sidang, Jhoni Allen membacakan voting, dukungan peserta KLB lebih banyak diberikan kepada Moeldoko.

"Dengan ini memutuskan Bapak Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025," kata Pimpinan Sidang Jhoni Allen. Voting suara pemilihan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel The Hill Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). 

KLB tersebut juga menetapkan Marzuki Alie yang merupakan mantan Ketua DPR RI, sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat periode 2021-2025.

"Sehingga dengan keputusan ini, maka Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinyatakan demisioner," ujarnya.

Dilansir dari media lain, bahwa di lokasi, meski telah ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Moeldoko belum berada di lokasi KLB, karena masih dalam perjalanan.

Karenanya, pihak peserta KLB langsung menghubungi Moeldoko melalui telepon seluler. Saat itu, dijelaskan kepadanya, bahwasanya dari hasil KLB namanya ditetapkan sebagai Ketua Umum. Moeldoko pun menerima hasil keputusan kongres tersebut.

"Saya terima, terima kasih," katanya.

Oleh: Antara

Moeldoko Jadi Ketua Umum Versi KLB, Upaya Kudeta AHY, Apakah Demokrat Pecah Internal?

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Foto: Riauaktual-com

BorneoTribun Jakarta -- Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat akhirnya digelar di The Hill Hotel and Resort Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara. KLB yang digagas sejumlah pendiri partai dan eks politikus Partai Demokrat itu bahkan telah memilih Moeldoko sebagai ketua umum melalui mekanisme voting.

"Memutuskan menetapkan pertama calon ketua tersebut atas voting berdiri maka Pak Moeldoko ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat 2021-2026," ujar pimpinan rapat Jhoni Allen Marbun membacakan keputusan KLB, Jumat (5/3/2021) petang.

Munculnya nama Moeldoko membuat Partai Demokrat kini punya dua ketua umum, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Moeldoko. AHY terpilih dalam Kongres V pada 15 Maret 2020 di Jakarta, sedangkan Moeldoko dalam KLM di Deli Serdang, Sumut.

Pertanyaannya, apakah Partai Demokrat saat ini terpecah dalam dua kubu, antara pendukung AHY dan Moeldoko? Sebab, penggagas KLB Deli Serdang menyebut kegiatan mereka dihadiri 1.200 kader, meski tak disebutkan mewakili cabang atau daerah mana saja yang hadir.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago melihat bahwa KLB ini belum tentu dihadiri oleh pemegang suara Partai Demokrat. Dia beralasan, kader partai ini cukup solid untuk bisa dipecah belah.

"Saya mencermati dari perspektif masyarakat awam, melihat solidaritas di internal partai ini termasuk kuat. Agak kesulitan mereka untuk melakukan KLB saya lihat sekarang itu, dari sisi pesertanya, cacat prosedur, terlalu banyak kelemahan, dan mereka seperti tidak memenuhi syarat untuk menggelar KLB," ujar Pangi kepada wartawan, Jumat (5/3/2021).

Dia pun menilai, hingga saat ini Partai Demokrat tetap solid di bawah AHY, khususnya di jajaran DPC Partai Demokrat yang menurut dia sangat kuat.

"Kalau dikatakan sudah pecah atau ada dualisme kepemimpinan saya pikir enggak. Yang ada itu mungkin bukan benar-benar kader, atau mungkin ada sebagian yang dulu dipecat atau tidak mendapat posisi strategis," ujar Pangi.

Dia mengatakan, tak akan banyak internal Demokrat yang akan membela atau mendukung KLB di Deli Serdang. Alasannya, Demokrat bukanlah partai yang sedang terpuruk sehingga mudah dijatuhkan atau dipecah.

"Elektabilitas partainya kan nggak jelek-jelek amat, masih bagus, internal solid. Nah, seolah kemudian dibuat ini konflik internal, yang saya lihat tidak ada itu konflik internal," jela Pangi.

Dia melihat, alih-alih faktornya dari internal, yang bermain adalah pihak eksteral, dalam hal ini adalah Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang tak lain berada di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Seharusnya Presiden tegur itu KSP, KSP itu kan lingkaran Istana. Kenapa Istana diam saja? Itu kan ketika AHY mengirimkan surat itu ibaratnya sudah menyerah tanpa syarat, meminta pengayoman, meminta perlindungan dari yang sedang berkuasa, tolong lindungi partai kami, jangan dirusak, jangan dihancurkan, tapi itu tak terbalas," ujar Pangi.

Dia bisa memaklumi kalau kemudian Presiden Jokowi tak membalas surat tersebut, namun dia menilai Presiden harusnya bisa berbuat atau mengambil langkah yang lebih tegas.

"Artinya, kalau ini negara demokrasi, oposisi jangan dibuat seperti itulah, jangan disasar semua partai oposisi, jangan dibuat politik belah bambu. Demokrasi tanpa oposisi itu bullshit," tegas Pangi.

Dia juga menegaskan, dirinya tidak sedang membela AHY atau Partai Demokrat, namun sedang sedang berbicara soal demokrasi. Karena itu pula, dia berharap Presiden Jokowi tidak perlu membela Demokrat, tapi menyelamatkan demokrasi dan partai politik.

"Karena ada Moeldoko-nya di sana, kalau enggak ada Moeldoko kita tidak bisa menyebut nama Presiden di sini. Yang bisa menghentikan Moeldoko siapa? Kan presiden. Saya sangat menyayangkan," ujar Pangi memungkasi.

Sementara itu, Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas, Feri Amsari memberi penilaian berbeda. Dia melihat memang tata kelola dan demokrasi internal partai politik banyak bermasalah.

"Terkait tata kelola kita melihat partai politik masih dengan mudah diganggu pihak-pihak di luar partai, termasuk dari pemerintah. Kemudian, belum lagi jika KLB berhasil maka pemerintah dapat menentukan pengurus mana yang sah," ujar Feri kepada wartawan, Jumat (5/3/2021).

Selain itu, lanjut dia, demokrasi di internal partai sangat penting dikelola dengan baik agar perpecahan tidak terjadi. Sedangkan terkait kisruh yang terjadi di Partai Demokrat, dia mengatakan seharusnya pemerintah menghormati kepengurusan AHY di Partai Demokrat.

"Bagi anggota Partai Demokrat yang tidak setuju dengan AHY, silakan buat partai baru atau gabung saja dengan partai lain. Sebab menurut saya, langkah membuat dua kubu hanya akan merugikan masyarakat pemilih dan perwakilan masyarakat di parlemen," jelas Feri.

Sedangkan terkait dengan terpilihnya Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat dalam KLB di Sumut, dia melihat akan dibaca oleh publik bahwa yang memecah Partai Demokrat adalah Istana, di mana Istana itu bisa juga bisa dimaknai sebagai Presiden.

"Presiden harusnya menasihati bawahannya untuk tidak ikut campur tangan di partai lain, kecuali memang Jokowi turut merencanakan atau setidak-tidaknya merestui," pungkas Feri.

Penegasan juga datang dari Deputi Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani. Dia menegaskan, Demokrat sampai saat ini tetap solid. Sebanyak 34 DPD dan 514 DPC semuanya loyal dan setia pada kepemimpinan hasil kongres 2020. Lantas, bagaimana dengan KLB di Sumut?

"Itu abal-abal, yang mereka klaim peserta tidak punya legal standing. Karena peserta kongres harus mendapat mandat dari kepengurusan sah DPD dan DPC dan harus ketua. Contoh yang dari Sulteng, itu yang datang mantan DPC Palu yang pernah dipenjara dan pada Pileg kemarin dari NasDem. Tidak ada satu pun DPD yang hadir," beber Kamhar pada wartawan, Jumat (5/3/2021).

Dia juga merasa heran dengan terpilihnya Moeldoko sebagai Ketum Demokrat, lantaran ketum terpilih tak pernah hadir di lokasi acara.

"Di organisasi manapun, kan ada pemaparan visi misi calon, dan calon hadir. Jadi abal-abal. Kita tunggu saja, kalau Moeldoko mengklaim ketum, maka dia ketum abal-abal," tegas Kamhar.

Dia meyakini, Partai Demokrat akan mengambil langkah hukum dan langkah lainnya terkait dengan digelarnya KLB di Sumut. Pihaknya juga akan mengidentifikasi jika ada kader Demokrat yang terlibat dalam KLB di Sumut. Sementara untuk pemerintah, dia berharap bisa mengambil posisi yang jelas.

"Sedari awal ini bukan hanya gesekan internal, yang terbaca ada kekuatan di luar (Demokrat) yang ingin memanfaatkan kader atau mantan kader.

Pemerintah tidak boleh lakukan pembiaran, harus fair dari sisi sesuai UU. Menkumham juga harus tegas menolak pengesahan mereka," tutup Kamhar.

Seiring dengan digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel and Resort Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021) hingga Minggu (7/3/2021) mendatang, sejumlah DPD dan DPC Partai Demokrat ramai-ramai mengecam acara tersebut dan menyatakan tetap loyal pada kepemimpinan AHY.

DPD Partai Demokrat Sumatera Utara (Sumut) misalnya, menegaskan DPC Partai Demokrat kabupaten/kota se-Sumut menolak pelaksanaan KLB ilegal yang digelar di Kecamatan Sibolangit.

"DPC Partai Demokrat di Sumut secara tegas menolak dan meminta kepolisian membubarkan, jika ada KLB ilegal Partai Demokrat di Sumut," ujar Pelaksana Tugas Ketua DPD Partai Demokrat Sumut Heri Zulkarnain Hutajulu, di Medan, Kamis (4/3/2021).

"Kami loyal dan setia pada kepemimpinan Ketum AHY, dan kepengurusan hasil Kongres V Partai Demokrat, 15 Maret 2020," imbuhnya.

Ketua DPC Partai Demokrat Kota Sibolga Efendi Marpaung juga menyampaikan hal yang sama. "Tidak ada itu KLB. Itu, sudah pasti ilegal. Mana ada KLB diselenggarakan oleh para mantan kader," ujar dia.

Hal senada disampaikan ajaran Partai Demokrat di Sumatera Barat. Anggota DPR-RI dari Fraksi Demokrat Dapil Sumbar II Rezka Oktoberia di Payakumbuh, Jumat mengatakan bahwa kegiatan deklarasi penolakan KLB telah selesai dilaksanakan di Kota Padang pada Kamis (4/3/2021) kemarin.

"Hal ini untuk memperkuat konsolidasi dan soliditas Partai Demokrat di Sumbar. Kami ingin tunjukkan kepada masyarakat Indonesia, khususnya Sumbar, bahwa kami partai Demokrat tetap solid bersama Ketum AHY," kata Rezka, Jumat (5/3/2021).

Penolakan juga datang dari DPD Partai Demokrat Nusa Tenggara Timur (NTT). Sekretaris DPD Partai Demokrat NTT Ferdinandus Leu memastikan seluruh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan kader solid mendukung partai di bawah kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Kami pastikan bahwa seluruh Ketua DPC yang ada di 22 kabupaten/kota solid dan tegak lurus dengan kepemimpinan AHY. Seluruh Ketua DPC sudah menandatangani pernyataan loyalitas dan kebulatan tekad mendukung AHY," kata Ferdinandus di Kupang, Jumat (5/3/2021).

Sementara DPD Partai Demokrat Jawa Barat menyerukan delegitimasi KLB yang yang diinisiasi oleh beberapa pendiri partai berlambang bintang mercy itu.

"Kami, para pengurus Partai Demokrat di Jawa Barat menyerukan kepada seluruh pengurus DPD dan DPC Partai Demokrat di seluruh Indonesia pun melakukan hal yang sama," ungkap Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Asep Wahyuwijaya alias AW di Bogor, Jumat (5/3/2021).

Menurutnya upaya delegitimasi dari para pemilik suara sah di partainya akan memberikan pesan yang kuat kepada negara bahwa KLB yang diselenggarakan tersebut abal-abal.

"Bahwa KLB yang diselenggarakan oleh kelompok politisi liar itu adalah 'abal-abal' dan dagelan yang amat tidak lucu karena tak dihadiri oleh pemilik suara sah yang sesungguhnya," ujar Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPRD Jawa Barat itu.

Pesan yang lebih tegas datang dari Partai Demokrat Kabupaten Bekasi, Jawa Barat yang menegaskan akan memecat kadernya secara tidak hormat apabila memaksakan untuk datang ke acara KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara.

"Kalau ada yang terbukti menghadiri acara tersebut dipastikan dicabut keanggotaannya. Kita tegas, ketika ada yang berangkat ke KLB itu langsung kita pecat," kata Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bekasi Romli di Cikarang, Jumat (5/3/2021).

Tak hanya pengurus daerah, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga menegaskan bahwa KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara, ilegal. AHY juga menyebut para peserta KLB bukanlah pemilik suara yang sah.

"Sekali lagi saya sampaikan, peserta KLB ilegal di Deli Serdang, Sumatera Utara, bukanlah pemilik suara yang sah," kata AHY dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (5/3/2021) malam.

AHY mengungkapkan, sebagian besar peserta KLB merupakan mantan kader yang dipecat. Selain itu, ada sejumlah kader yang sudah tidak lagi aktif.

"Mereka kebanyakan adalah para mantan kader yang sudah dipecat, sudah diberhentikan tetap secara tidak hormat. Saya tidak perlu jelaskan satu per satu siapa saja orangnya, yang tentu itu juga menjadi bagian dari kedaulatan partai kami dan kemudian ada juga sejumlah mantan kader atau kader yang sudah lama tidak aktif lagi," tuturnya.

"Bahkan, sudah pindah partai tiba-tiba kembali menggunakan jaket Demokrat, jaket biru Demokrat seolah-olah mereka adalah kader aktif seolah-olah mereka adalah kader yang memiliki hak suara yang sah. Bukan. Saya bisa pastikan itu," sambung AHY.

AHY mengakui memang ada sejumlah Ketua DPC yang terlibat dalam KLB tersebut. Namun, dia menegaskan, para Ketua DPC tersebut telah di-Plt-kan.

"Ada memang sejumlah ketua DPC yang terpapar gerakan pengambilalihan kepemimpinan partai Demokrat yang saat ini. Tetapi semua itu ada 34 yang saya catat berdasarkan laporan dari lapangan dan dari berbagai sumber mereka juga sudah di-Plt sebelum KLB dimulai," katanya.

Karena itu, AHY kembali menegaskan tidak ada kader pemilik suara yang sah yang ikut dalam KLB tersebut. Dia memastikan 93 persen pemilik suara sah di DPD dan DPC Demokrat setia terhadap kepemimpinannya dan menolak KLB.

"Artinya mereka tidak melakukan penerbangan atau perjalanan ke Sumatera Utara. Fakta di lapangan sekali lagi hanya sekitar 7 persen dan itu pun sudah kita ganti. Sudah di-Plt. Kami bisa buktikan dokumen-dokumennya," ungkap AHY.

Kesal karena selalu diganggu oleh pihak yang disebut kader pengkhianat, Partai Demokrat mengirimkan surat permohonan perlindungan hukum dan pencegahan tindakan inkonstitusional ke Kapolri, Menteri Hukum dan HAM, serta Menko Polhukam. Surat ini dikirim seiring dengan perkembangan Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Kepala Badan Komunikasi Strategis Herzaky Mahendra Putra mengatakan, surat itu ditandatangani oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sekjen Teuku Riefky Harsya. Pada surat tersebut Partai Demokrat menguraikan alasan-alasan permohonan itu.

Pertama, Partai Demokrat sudah menyelenggarakan Kongres V pada 15 Maret 2020 di Jakarta.

"Kongres V tersebut dihadiri oleh seluruh pemilik suara yang sah yaitu seluruh Ketua DPD, seluruh Ketua DPC dan seluruh Ketua Organisasi Sayap yang terdaftar dalam AD/ART Partai Demokrat. Pelaksanaannya sudah memenuhi dan mencapai kuorum sesuai AD/ART Partai Demokrat," kata Herzaky di Jakarta, Jumat (5/3/2021).

Kongres tersebut, lanjut dia, secara aklamasi memilih Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025. Selain itu, AD/ART dan Kepengurusan Partai Demokrat hasil Kongres V sudah didaftarkan pada Kementerian Hukum dan HAM RI untuk mendapat pengesahan.

"Kementerian Hukum dan HAM RI kemudian menerbitkan Surat Keputusan nomor: M.HH-09.AH.11.01 tahun 2020 tentang Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat tertanggal 18 Mei 2020, Jo. Surat Keputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) RI, menerbitkan Surat Keputusan nomor: M.HH-15.AH.11.01 tahun 2020 tentang Pengesahan Perubahan Susunan Kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat masa bakti 2020-2025, tertanggal 27 Juli 2020 dan telah diterbitkan dalam Lembaran Berita Negara RI nomor 15 tertanggal 19 Februari 2021," tutur Herzaky.

Partai Demokrat juga mengemukakan, sejak Januari 2021 telah terjadi Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) yang hendak menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB) yang bertentangan dengan AD/ART.

"GPK-PD ini diprovokasi dan dimotori oleh sejumlah kader dan mantan kader Partai Demokrat serta disponsori oleh pihak eksternal partai. Mereka melakukan tindakan melawan hukum karena tidak memilik hak suara yang sah. Atas tindakan mereka tersebut, Partai Demokrat telah memecat mereka," kata Herzaky.

Selain itu, kata Herzaky, seluruh Ketua DPD dan Ketua DPC Partai Demokrat seluruh Indonesia sudah membuat serta menandatangani surat pernyataan menolak KLB ilegal.

"Atas dasar itu semua, Partai Demokrat memohon agar Menko Polhukam, Kapolri, dan Menkumham mencegah serta menghentikan penyelenggaraan KLB yang ilegal dan inkonstitusional karena melanggar AD/ART Partai Demokrat yang sah," ujar dia.

"Surat-surat tersebut sudah dikirimkan dan sudah diterima oleh Kantor Menko Polhukam, kantor Kapolri serta Kementerian Hukum dan HAM," tandas Herzaky.

Partai Demokrat dengan Ketua Umum AHY juga mengungkap sejumlah kejanggalan dalam KLB yang dilangsungkan di sebuah hotel di Deli Serdang, Sumatera Utara. Kubu AHY menyebut acara tersebut ilegal karena tidak mendapat restu Majelis Tinggi Partai. Sementara kubu KLB mengklaim sah karena dihadiri mayoritas DPC dan DPD.

Berdasarkan Pasal 83 ayat (1) AD/ART disebutkan bahwa Dewan Pimpinan Pusat (DPP) sebagai penyelenggara Kongres atau Kongres Luar Biasa. Selanjutnya, ayat (2) mengatur, KLB dapat diadakan atas permintaan; Majelis Tinggi Partai atau sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan 1/2 dari jumlah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan disetujui oleh Majelis Tinggi Partai.

Dalam permintaan tersebut, harus menyebutkan agenda dan alasan-alasan yang jelas diadakannya Kongres Luar Biasa. Selanjutnya, peserta KLB adalah Majelis Tinggi Partai, Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang, Dewan Perwakilan Luar Negeri dan Organisasi Sayap yang telah ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat.

Pasal 93 mengatur, peserta terdiri dari peserta yang mempunyai hak suara dan peserta yang diundang. Pasal 94 mengatur jumlah hak suara dalam KLB sebagai berikut; Majelis Tinggi Partai 9 hak suara, DPP 5 hak suara, DPD 2 hak suara, DPC 1 hak suara, Dewan Perwakilan Luar Negeri 1 hak suara, dan Organisasi Sayap 1 hak suara.

Pasal 95 mengatur, pengambilan keputusan di KLB Demokrat dapat dilakukan melalui aklamasi dan/atau pemungutan suara. Keputusan rapat-rapat Demokrat di setiap tingkatan kepengurusan dinyatakan sah apabila disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah peserta yang hadir.

Pihak Polri pun bereaksi atas surat yang dikirim Partai Demokrat. Mabes Polri memastikan tak mengeluarkan surat izin keramaian bagi penyelenggara Kongres Luar Biasa Parta Demokrat di The Hill Hotel and Resort Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Namun, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono, belum memberikan jawaban terkait langkah apa yang akan diambil oleh aparat kepolisian apabila acara tersebut tetap digelar.

"Polri tidak mengeluarkan izin," kata Argo saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (5/3/2021).

Oleh: Liputan6

Kamis, 04 Maret 2021

Pemecatan 7 Kader Partai Demokrat, Jeffray Raja Tugam: "DPC Partai Demokrat Sekadau Dukung Penuh Keputusan AHY"

Pemecatan 7 Kader Partai Demokrat, Jeffray Raja Tugam: "DPC Partai Demokrat Sekadau Dukung Penuh Keputusan AHY"
Pengurus DPC Partai Demokrat Sekadau.

BorneoTribun Sekadau, Kalbar -  Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Sekadau, yang diketuai Simon Petrus dengan tegas mendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum partai berlambang mercy tersebut, Kamis 3 Maret 2021. 

Melalui Sekretaris DPC Partai Demokrat, yang juga anggota DPRD Kabupaten Sekadau, Jeffray Raja Tugam. Partai Demokrat Kabupaten Sekadau nyatakan dukungan atas terpilihnya AHY sebagai ketua umum dan sikapnya yang telah memberhentikan secara tidak hormat 7 kader partai yang dianggap berkhianat. 

Menurut Jeffray, sikap AHY sudah tepat demi menegakkan kehormatan dan wibawa partai. Terlebih 7 orang kader itu diketahui terlibat dalam upaya kudeta terhadap kursi Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Kami meyatakan tetap mendukung sepenuhnya dan setuju dengan sikap yang diambil Ketua Umum kami dalam memberhentikan kader yang dianggap berkhianat," tegas Sekretaris DPC, Jeffray Raja Tugam.

Oleh: (YK/KL)

Selasa, 02 Maret 2021

L Winengan : "Suhaili Akan Mendeklarasikan diri untuk Keluar dari Partai Golkar"

L Winengan : "Suhaili Akan Mendeklarasikan diri untuk  Keluar dari Partai Golkar"
Mantan sekretaris MKGR H L Winengan.

BorneoTribun Mataram, NTB -- Mantan sekretaris MKGR H L Winengan menyayangkan sikap pengurus golkar di NTB, yang menganggap Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Nusa Tenggara Barat (NTB) menerapkan aturan yang tidak sesuai dengan Anggaran Dasar (AD) Anggaran Rumah Tangga (ART) yang seharunya menjadi landasan penentuan segala kebijakan yang ada.
Yang paling disayangkan Winengan adalah pemberhentian Ketua DPD Golkar NTB Suhaili dan diganti oleh PLT yang ditunjuk pusat, dikarenakan alasan yang tidak cukup kuat.

Dijelaskan pemeberhentian Suhali menurut DPP karena dia sudah habis masa jabatannya, sedangkan Winengan menilai bahwa ini permainan DPP sebab menurut nya beberapa kali Suhaili meminta musda Golkar namun terus diundur.

"saya curiga kalau ini adalah permainan DPP atau segelintir orang yang ada di tubuh Golkar yang tidak menginginkan Suhaili menjadi Ketua Golkar Lagi," jelas winengan kepada media di Hotel Santika, Kota Mataram, Selasa (2/3/2021).

Selain itu pemberhentian dirinya sebagai sekretaris MKGR sehari sebelum Musada Golkar di NTB, membuat duagaannya semakin kuat, behawa semua ini penuh dengan setingan semata, untuk melengserkan Suhaili.

"saya heran kok saya tidak di kasih tau kalau saya sudah di pecat menjadi Sekretaris MKGR, ini ada apa. Padahal dalam AD ART semua harus melalui musyawarah dan mufakat, dan saya baru tau sehari sebelum Musda di gelar," jelasnya.

Dia juga menyebut bahwa kalau Erlangga ( Ketum DPP Partai Golkar ) bersikap seperti ini di NTB jangan harap dia bisa menjadi calon presiden, Winengan akan menyuarakan kata hatinya melalui semua organisasi yang dia pegang, termasuk juga NU, tandasnya.

Sementara itu Suhali yang dihubungi Winengan lewat telefon juga merasa terzolimi dengan semua perilakuan PLT ketua DPD Golkar dan semua pengurusnya.

Didalam pembicaraan mereka terekam bahwa Suhaili Akan mendeklarasikan dirinya untuk keluar dari Golkar.

"saya pastikan akan keluar dari Golkar, apa gunanya saya masuk Golkar kalau di zolimi seperti ini," jelasnya, mengulang ucapan Suhaili di telpon.

Dia menilai dirinya sebagai orang kecil yang tidak mempunyai masa yang besar, namun dia mengingatkan bahwa tidak ada orang jatuh karena batu yang besar.

"saya bukan orang besar tapi ingat, tidak ada orang jatuh karena batu yang besar, justru orang jatuh karena batu kecil," pungkasnya.

Oleh: Adbravo

Senin, 28 September 2020

Tokoh Masyarakat Landau Kodah Siap Menangkan Rupinus-Aloysius di Pilkada Sekadau

Tokoh Masyarakat Landau Kodah Siap Menangkan Rupinus-Aloysius di Pilkada Sekadau
Sosialisasi bersama warga di SP 1 Desa Landau Kodah. (Foto: TM)


BorneoTribun | Sekadau, Kalbar - Salahsatu Tokoh Masyarakat Salimin mengungkapkan, Ia bersama warga disini siap memenangkan pasangan Rupinus-Aloysius pada Pilkada Sekadau 9 Desember nanti.


Hal ini disampaikan Salimin didepan Calon Wakil Bupati Sekadau nomor urut 2, Aloysius bersama istrinya Vixtima Heri Supriyanti saat menghadiri sosialisasi bersama warga di SP 1 Desa Landau Kodah Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau, Kalbar, Minggu (27/9/2020).


"Saya yakin masyarakat di SP 1 Landau Kodah siap mendukung," ucapnya.


Selain itu, ia juga menyatakan siap menjadi tim pemenangan Rupinus-Aloysius (RA) pasangan calon nomor urut 2 pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sekadau.


Ia bersama masyarakat SP 3 Landau Kodah berharap dengan kembali duduk menajadi kepala daerah,  Rupinus-Aloysius bisa melanjutkan pembangunan khususnya di wilayah setempat. 


"Aspirasi masyarakat salah satunya dibangun penyeberangan Madya -Tanjung. Karena itu masyarakat Landau Kodah agar bisa meningkatkan ekonomi untuk membawa hasil pertanian,"beber Salimin. 


Calon Wakil Bupati Sekadau nomor urut 2, Aloysius mengucapkan terimakasih kepada warga Landau Kodah yang selama ini mendukung Rupinus-Aloysius memimpin Sekadau. Sehingga pada Pilkada 2020 ini dirinya mencalonkan kembali untuk melanjutkan. 


"Terimakasih masyarakat yang bergabung menjadi tim, harus solid dan komitmen mendukung pemenangan paslon RA,"ujar Aloysius yang juga Ketua DPC PDIP Sekadau ini.


Aloysius berpesan, dalam kampanye atau sosialisasi pada Pilkada 2020 dibatasi, karena pandemi Covid-19 sehingga mengikuti protokol kesehatan seperti menggunakan masker,  tidak boleh dengan keramaian seperti menggelar konser musik. 


"Nah, ini yang perlu dijunjung dalam menjaga dan jangan dilanggar. Memang Sekadau zona hijau  tidak ada kasus Covid-19 baru,  ini yang harus dijaga,"ungkap Aloysius. 


Terkait visi dan misi dalam maju kembali, Aloysius mengaku ingin melanjutkan pembangunan yang belum direalisasikan dan melanjutkan yang belum rampung.  


Tahun 2020 banyak dana dipangkas karena pandemi Covid-19, sehingga pembangunan terkendala dan akan dilanjutkan ke depan untuk di Jalan di wilayah Timpuk Rp11 milyar pada 2021.


"Kita tidak mau jalan disini jelek. Ya memang di kampung saya juga jelek. Tapi pembangunan akan dilakukan secara bertahap. Program dilakukan ke tingkat kecamatan untuk aspal, baru ke tingkat desa dan pemukiman masyarakat, "papar Aloysius Cawabup dari Petahana ini. 


Acara pertemuan berjalan lancar dengan protokol kesehatan. Hadir sejumlah tim pemenangan RA, Ari Kurniawan Wiro,Sutomo dan Ipnu Fauzin.(YK/TM)

Jumat, 18 September 2020

Harus Komitmen Bagi Peserta Pilkada Sekadau Patuhi Protokol Covid-19

Harus Komitmen Bagi Peserta Pilkada Sekadau Patuhi Protokol Covid-19
Sosialisasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati dalam Kondisi Bencana non Alam Covid-19. (Foto: RLS)


BORNEOTRIBUN | SEKADAU, KALBAR - Distuasi bencana non alam covid-19, semua pihak harus mematuhi protokol kesehatan baik penyelenggara maupun peserta pemilu di pilkada tahun 2020.


Ketua KPU Sekadau, Drianus Saban mengatakan, di Pilkada ini stuasi kita ditengah Pandemi Covid-19, harus ada kesepakatan dalam mematuhi protokol kesehatan yang diutamakan sehingga menjadi syarat bersama dan tata cara dalam pilkada ini.


Menurutnya, sosialisasi ini guna menjalankan peraturan PKPU Nomor 6 dan PKPU Nomor 10 Tahun 2020, tentang pelaksanaan Pilkada dalam kondisi bencana nonalam (Covid-19).


“Menerapkan protokol kesehatan dalam setiap tahapan Pilkada serentak 2020, mulai dari tahapan persiapan hingga tahapan penyelenggaran Pilkada.” Kata Saban saat di acara Sosialisasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati dalam Kondisi Bencana non Alam Covid-19 di aula Hotel Multi, Jumat siang (18/9/2020). 


"Nah, saat ini kita di Kalbar angka grafik perkembangan Covid-19 di gugus tugas semakin meningkat.  Sekadau memang masih zona hijau.  Tapi kita tetap membuat komitmen memanuhi protokol kesehatan,"ungkap Saban. 


Ia menambahkan, untuk tahapan pilkada pada tanggal 23 September dilakukan penetapan pasangan bakal calon menjadi pasangan calon.  Tanggal 24 September cabut undi dilanjutkan tanggal 26 September dimulai kampanye. 


"Maka hal ini yang perlu diperhatikan untuk memenuhi protokol kesehatan selama masa kampanye hingga hari pencoblosan 9 Desember," tegas Saban. 


Hadir dalam sosialisasi para Komisioner KPU,  Bawaslu, Forkopimda, pimpinan partai, tim dari Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati, Gugus Tugas dan undangan lainnya.(YK/RILIS)

Selasa, 08 September 2020

Siap Disanksi Partai, Sekretaris PKB Menyatakan Dukung Rupinus-Aloysius

Sekretaris PKB Sekadau Hilir Saparani. (Foto: TM/RL)

BORNEOTRIBUN -- DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Sekadau mengusung pasangan bacalon Bupati dan Wakil Bupati Sekadau Aron-Subandrio tidak juga diikuti secara menyeluruh oleh para Kader partai internal di PKB Sekadau. 

Pilkada Sekadau 2020 ini, Sekretaris PKB Sekadau Hilir Saparani jelas-jelas menyatakan siap dukung Rupinus-Aloysius (RA).
 

Saparani mengaku mendapatkan dukungan dari para tokoh agama dan masyarakat Sekadau Hilir untuk mengarahkan dukunganya kepada Incumben untuk memenangkan pasangan Rupinus-Aloysius di Sekadau Hilir. 

"Saya telah mendapat restu dari para tokoh agama dan masyarakat untuk mendukung RA di pilkada ini,mengenai keputusan saya untuk mendukung RA saya sudah kabarkan kepada ketua DPC PKB Sekadau melalui pesan WA karena memang beliu ketua DPC PKB Sirajudin belum bisa ditemui,"ujar Saparani kepala awak media di Sekadau, Selasa (8/9/2020).

Ditanya soal apakah akan mundur dari Sekretaris PKB Sekadau Hilir Saparani menyampaikan akan melihat  mekanisme partai.

"Sebenarnya berat jika harus meninggalkan PKB  karena kecintaan saya terhadap partai ini, tetapi para tokoh masyarakat dan ulama di Sekadau hilir memang meminta saya untuk tetap berada di barisan Rupinus-Aloysius di Pilkada kali ini," terang Saparani . 

Ia siap menerima apapun konsekwensinya untuk mendukung RA, termasuk jika harus mengundurkan diri dari partai ini. 

"Karena ini merupakan perintah dari para tokoh dan ulama Sekadau untuk kembali mendukung RA di pilkada 2020 ini," tegas Saparani. 

Tokoh pemuda Semabi juga Ketua Adat dusun Semabi Aang Junaidi juga menyebutkan sangat mendukung keputusan dari saudara Saparani yang mengambil sikap mendukung RA di Pilkada ini.

"Saya sangat mendukung jika sahabat Saparani di PKB Sekhil mendukung RA, karena memang kinerjanya sudah cukup baik selama satu periode ini, Saya simpatisan PKB, Siap dukung saudara saparani untuk memenangkan RA di Sekadau Hilir," ujar Aang. 

Dukungan juga di dapat dari  ulama muda kharismatik Ustadz Syarif Hermanto. 

"Sudah sangat tepat jika saudara Saparani kembali mendukung RA karena pembangunan yang sudah dilakukan cukup terasa, apalagi Masjid Agung kebanggaan kita yang sedang dibangun di periode ini sangat menunjukan bahwa RA ini tidak membedakan dalam hal pembangunan, pemimpin adalah orang yang kedepankan rasa Adil," terangnya. 

Selanjutnya Saparani mendapatkan juga dukungan dari Ketua Generasi Muda NU Sekadau Hilir,Sabli.

"Saya sangat mendukung keputusan saudara Saparani berbeda dukungan dengan DPC PKB di Pilkada ini, itu merupakan keputusan tepat melihat banyaknya prestasi yang di dapat Pemerintah daerah selama lima tahun ini.Mulai dari pelayanan publik sesuai standar ataupun pengelolaan dana DAK terbaik ada juga Pemkab Sekadau mendapat penghargaan Indeks Kelola 2019 untuk 2 kategori, yaitu Ketepatan Alokasi Pendidikan dan kesehatan itu sebuah prestasi membanggakan, saya siap berada di barisan Sekretaris PKB Sekadau Hilir untuk memenangkan RA," ujar Sabli. 

Dukungan senada juga disampaikan  Agus Ari, pimpinan Madrasah diniyah di Engkersik itu mengapresiasi langkah Saparani untuk memenangkan RA.

"Saya bersama para kiyai muda di Sekadau Hilir sangat mendukung, bersama kita menangkan agar kedepan integritas antara Nahdliyin dan Pemda semakin kokoh,"ujarnya berharap. 

Keputusan untuk mendukung RA juga disampaikan Saparani setelah meminta petunjuk kepada guru dan tokoh nahdliyin. 

(Tim liputan)

Pasangan RA Cek Kesehatan di RSUD Soedarso Pontianak

Rupinus - Aloysius tes kesehatan di RSUD dr Soedarso Pontianak.(Foto: RILIS)


BORNEOTRIBUN -- Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sekadau, Rupinus - Aloysius atau sering disingkat (RA) itu sedang menjalani tes kesehatan di RSUD dr Soedarso Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (7/9/2020).


Tes ini dilakukan setelah satu hari sebelumnya pasangan Rupinus-Aloysius menjalani tes kejiwaan di RSJ Sungai Bangkong Pontianak, Kalimantan Barat bersama Tim LO, Kepolisian, KPU dan Bawaslu Sekadau.


Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Petahana ini datang ke RSUD Soedarso Pontianak pukul 07.00 WIB, langsung masuk ke ruangan Medical Chek-Up. Kedua pasangan bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati ini menyebutkan, bahwa tak ada kendala selama pelaksanaan tes kesehatan, karena sudah dipersiapkan sejak jauh hari dan sudah terbiasa dan karena pernah dirasakan saat tes kesehatan pada pencalonan di periode pertama.


Tes kesehatan yang dilakukan cukup banyak, mulai dari tes fisik maupun penyakit dalam yang diperiksa, tak kurang dari 8 hingga 9 orang dokter spesialis yang ditunjuk oleh pemerintah dan penyelengara pemilu.


“Saya hari ini bersama pak wakil menjalani tes kesehatan, tidak ada kendala semua berjalan dengan lancar. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada KPU maupun Bawaslu Sekadau yang selalu mendampingi,” ujar Rupinus kepada wartawan.


Sebelum melaksanakan tes kesehatan, Rupinus menjelaskan bahwa ia melaksanakan puasa sesuai yang dianjurkan oleh tim kesehatan. Ia pun sedikit berbagi tips agar pada tahapan kampanye tetap berjalan dengan lancar dan tubuh juga tetap sehat, terlebih memasuki masa kampanye dengan waktu yang cukup padat.


“Kita tetap mengatur jadwal kampanye, kemudian mengatur pola makan, seperti makanan yang bergizi, makan tidak boleh banyak serta rutin berolahraga meski dalam waktu singkat,” kata Mantan Camat Nanga Mahap ini.


Sementara itu, Bakal Calon Wakil Bupati Sekadau, Aloysius menjelaskan, sebagai Calon Wakil Bupati ia juga sudah menyiapkan segalanya dari jauh hari, agar semua tahapan pilkada dapat diikuti dengan baik.


“Dari jauh hari kita persiapkan bahwa selesai dari pada jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU pada saat pendaftaran hari Jumat kemaren kita punya waktu satu hari untuk istirahat,” ujar Aloysius, Mantan Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat periode 2014-2019 daerah pemilihan 6 (enam) Sanggau – Sekadau ini.


Ia pun memastikan, RA siap mengikuti tahapan pilkada selanjutnya, mulai dari pengundian nomor urut pasangan calon, kampanye damai hingga kampanye umum. “Setelah ini dari kegiatan KPU kita memverifikasi seluruh persyaratan, habis itu penetapan nomor urut, kampanye damai, barulah proses tahapan kampanye,” tutur mantan Ketua DPRD Sekadau yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan ini.


Pemeriksaan kesehatan tahun ini kurang lebih sama dengan tahun sebelumnya, hanya saja ditambah pemeriksaan darah karena dimasa pandemi Covid-19.


(Tim Liputan)

Minggu, 06 September 2020

Tes Kesehatan Di Pontianak, Rupinus-Aloysius "Mudah-Mudahan Berjalan Lancar"

Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sekadau, Rupinus - Aloysius menjalani tes Psikotes kejiwaan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sungai Bangkong Pontianak.(Foto: RILIS)


BORNEOTRIBUN -- Dengan menerapkan Protokol Kesehatan, Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sekadau, Rupinus - Aloysius menjalani tes Psikotes kejiwaan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sungai Bangkong Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (6/9/2020) sore.


Dalam tes itu Pasangan RA di cacar ratusan soal dan pertanyaan hingga sejumlah tahapan tes lainnya oleh Tim Dokter yang sudah ditentukan dan ditunjuk oleh penyelenggara pemilu tahun 2020.


Turut mendampingi pasangan dengan Jargon Sekadau Hebat ini tim Lo, termasuk dari personel Polres Sekadau, KPU dan Komisioner Bawaslu Sekadau, Theodorus Sutet.


Usai mengikuti tes, kepada Wartawan Rupinus menyampaikan bahwa tidak ada kendala dalam mengikuti tes. Meski ada sedikit berbeda dari tes yang pernah ia ikuti 5 (lima) tahun lalu, namun bisa ia ikuti dengan baik.


"Tidak ada kesulitan, semuanya kita ikuti dengan baik dan lancar dan kita optimis bisa melewati proses ini, sebagai calon peminpin tentu kita harus sehat secara jasmani dan rohani, sehingga kita bisa memimpin masyarakat kita," kata Rupinus.


Hal senada juga disampaikan oleh Bakal Calon Wakil Bupati Sekadau, Aloysius. Ia menyampaikan semua tes mulai tes tertulis hingga wawancara bisa ia ikuti dengan baik dan lancar. 


Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sekadau ini juga mengucapkan terima kasih kepada pihak penyelenggara pemilu, sehingga pasangan RA bisa mengikuti tahapan Pilkada hingga tes kejiwaan di RSJ Sungai Bangkong hari ini.


"Semua tes mulai dari tertulis hingga wawancara kita ikuti dengan baik dan lancar. Terima kasih saya sampaikan kepada pihak penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU dan Bawaslu Sekadau yang sudah melaksanakan proses hingga ke RSJ Sungai Bangkong ini berjalan sengan baik," ujar Aloysius.


Usai menjalani tes kejiwaan, pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati petahana ini berikutnya akan mengikuti tes kesehatan yang akan berlangsung di RSUD dr Soedarso Pontianak, Senin (7/9/2020). Rupinus - Aloysius optimis, semua tahapan pilkada dapat diikuti dengan baik dan lancar.


"Besok jam 07.00 WIB, kita sudah tes kesehatan di RSUD Soedarso mudah-mudahan semuanya berjalan lancar," pungkas Aloysius


(yk/Rilis)

Sabtu, 05 September 2020

Jelang Pilkada Sekadau, Delapan Belas Orang Menyatakan Mundur Dari Kepengurusan DPC Partai Demokrat

Partai Demokrat.(Image Wikimedia.org)


Jelang Pilkada Sekadau, Delapan Belas Orang Menyatakan Mundur Dari Kepengurusan DPC Partai Demokrat


BORNEOTRIBUN | SEKADAU -- Mulai tanggal 3 September 2020, Delapan Belas orang telah menyatakan mundur dari kepengurusan DPC Partai Demokrat Kabupaten Sekadau.


18 orang tersebut yakni, Yohanes Adji, Yohanes Anes, Miki Hermanto, Kornelius, LH Anwar Al dan Plorensius Sugianto Silviansus Siron, Sabinus Sidin, Lidwina Anceng, Gregorius Regen, Kristianus Wawan, Amini Eka Rumiati, Fransiskus Krisbi, Yeson, Sumarni, Nana Germana Ida, Thomas Bunsu dan Stefanus.


Mereka mengajukan pengunduran diri sebagai pengurus partai Demokrat Kabupaten Sekadau berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pimpinan pusat Partai Demokrat No. 267/SK/DPP. PD/DPC/VI/2018 tentang Susunan Kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Sekadau Provinsi Kalbar Periode 2018-2023.


Yohanes Adji mengatakan, jika dilihat di SK ia menjabat Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat. 


"Saya tidak pernah tahu posisi jabatan di partai.  Selama ini tidak pernah diundang atau rapat. Pada Pemilu 2019 saya bergabung di PKB maju Caleg Provinsi. Setelah itu tidak ada dari Partai Demokrat menggugat. Jadi saya tidak tahu. Selesai pemilu akhir 2019, saya masuk ke PDIP sampai sekarang. Jadi, ini saya sampaikan agar masyarakat mengetahui, "ungkap Yohanes Adji. 


Sementara, Yohanes Anes dalam jabatan di SK Partai Demokrat sebagai Ketua Divisi Program Pengabdian Masyarakat dan Pro Rakyat. 


"Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ketua DPC Partai Demokrat Sekadau yang telah memasukan sama saya sebagai pengurus. Pengunduran diri ini dikarenakan saya tidak pernah diberi tahu atas dikonformasi bahwa saya menjadi anggota pengurus DPC Partai demokray sebagai tercantum dalam SK tersebut.  Jika ada hal yang kurang  saya sampaikan mohon maaf, "beber Yohanes Anes. 


Selain itu, Miki Hermanto, Wakil Ketua II Komisi Pemenangan Pemilu di Demokrat ini mengaku bergabung di Demokrat sejak 2018 Dan hampir dua tahun. 


"Jika ada kegiatan partai saya tidak diberi tahu.  Dengan adanya SK saya tidak pernah terima.  Terima kasih kepada Demokrat yang memasukan nama saya di pengurus. Bahkan pada

Pemilu telah dimasukan pada pada hari ini saya mengundurkan diri dari Partai Demokrat,"ungkapnya. 


Kornelius, Anggota Badan Pembinaan Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi  Demokrat juga  menyikapi SK kepengurusan itu. 


"Saya tidak pernah diminta keterangan gabung di partai.  Termauk partai lain.  Karena saya memang tidak aktif di parpol. Secara pribadi saya tidak berniat bergabung di partai politik karen saya aktif di penyelenggara pemilu. Jadi saya menyatakan pengunduran diri,  walau saya tidak tau ada nama di SK kepengurusan, "ungkapnya. 


LH Anwar Al, Sekretaris Majelis Partai Demokrat secara panjang lebar bercerita sejak Partai Demokrat dibentuk di Sekadau dirinya sudah ada. Bahkan waktu Pilkada lalu ia tim pemenangan pasangan Rupinus-Aloysius yang diusung Partai Demokrat 

"Jadi saya lepaskan Partai Demokrat saat ini saya mendukung pak Rupinus - Aloysius pagi maju di Pilkada. Maka saya mengajukan penguduran diri dari pengurus Demokrat,"katanya. 

Foto: Tim Liputan


Plorensius Sugianto Yang di SK sebagai Koordinator Bagian Perlengkapan juga mundur. 


"Saya sebenarnya tidak tau ada SK dan saya tidak tau posisi jabatan. Jadi hari ini saya pribadi mengundurkan diri karena saya tidak tau ada nama di SK Partai,"ujarnya singkat. 


Sementara itu, dikonfirmasi dengan Ketua DPC Partai Demokrat Sekadau, melalui pesan WhatsApp pada pukul 12.37 Wib sampai saat berita ini ditayangkan, pesan WhatsApp belum dibuka.


(Tim Lipatan)

PAS Daftar Ke KPU


BORNEOTRIBUN I SEKADAU - Bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Sekadau 2020 - 2025 Aron, SH - Subandrio, SH.MH hari ini Sabtu, 5 September 2020 resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sekadau dalam pilkada serentak tahun 2020.

Pasangan PAS yang diusung oleh Partai Demokrat, Nasdem, Gerindra, PKPI, PKS mendatangi kantor KPU menggunakan Sepeda Motor dan diiringi oleh mobil partai pengusung dan disambut oleh simpatisan yang ada di Kabupaten Sekadau.

Sebelum memasuki kantor KPU Pasangan Aron, SH-Subandrio, SH.MH diperiksa terlebih dahulu, mulai dari pengecekan suhu tubuh, metal detektor, hingga diarahkan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.


Para simpatisan dan partai kualisi yang hadir di pendaftaran paslon di KPU juga dibatasi sesuai dengan protokol kesehatan.

Tanpak para personil dari kepolisian menjaga dengan ketat selama jalannya pendaftaran paslon di kantor KPU.

Penulis : AA / R. Hermanto
Editor    : Redaksi

Deklarasi PAS Untuk Sekadau Maju


BORNEOTRIBUN I SEKADAU - Sebelum secara resmi mendaftar ke KPU kabupaten sekadau, Pasangan Aron SH - Subandrio SH,.MH melaksanakan deklarasi bersama 6 partai politik di Aula Ketaketik sekadau, sabtu ( 5/9).

Kedatangan paslon Aron, SH -Subandrio, SH.MH di gedung Kateketik Kompleks Pastoran Sekadau disambut dengan tari-tarian dan disambut oleh para simpatisan dengan begitu semarak.

Dalam kesempatan ini hadir juga sejumlah partai pengusung seperti anggota DPRD Sekadau, anggota DPRD Sanggau, anggota DPRD Kalbar, dari masing-masing partai politik serta para relawan pasangan Aron-Subandrio meramaikan deklarasi tersebut. 

Pasangan Aron, SH - Subandrio, SH, MH berorasi juga masing masing pimpinan Parpol melakukan orasi politiknya, Bila mendapat kepercayaan dari masyarakat Sekadau, Aron, SH bersama Subandrio, SH.MH akan berupaya memanfaatkan berbagai potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Sebagian besar wilayah Kabupaten Sekadau itu perkebunan kelapa sawit. Tentu kita akan mensupport para petani kita untuk mengembangkan kebun sawitnya,” papar Aron.

Ia juga akan mendorong masyarakat sekadau untuk tidak hanya mengandalkan satu sektor untuk meningkatkan kesejahteraannya. “Banyak yang bisa digali dan dikembangkan,” pungkas Aron.

Saat ini, Pasangan PAS diusung 6 parpol yakni Partai Demokrat 3 Kursi, Nasdem 3 Kursi, Gerindra 4 Kursi, PKPI 2 kursi, PKB  dan PKS dengan 12 kursi legislatif.

Penulis : Agustinus A
Editor    : Hermanto

Rupinus-Aloysius Sudah Terdaftar Di KPU Sekadau

Rupinus-Aloysius bersama para Parpol.(Foto: TL/MS)


BORNEOTRIBUN -- Bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sekadau, Rupinus-Aloysius mendatangi Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sekadau di hari pertama pendaftaran Pilkada tahun 2020. Proses pendaftaran ini dengan menerapkan protokol kesehatan.


Usai melaksanakan proses pendaftaran, Rupinus dan Aloysius mengucapkan terima kasih kepada partai politik (parpol) mengusung dan pendukung, KPU dan Bawaslu. Rupinus mengapresiasi KPU Sekadau yang sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik.


Kedepan kita berkomitmen, ingin Sekadau kedepan lebih baik lagi. Kami mengajak elemen masyarakat dari berbagai latar belakang, mari kita sama-sama membangun Sekadau kedepan supaya lebih baik lagi karena Sekadau milik kita semua," kata Rupinus, Jumat (4/9/2020).


Ia mengungkapkan, berkas persyaratan pencalonan dan persyarat calon sudah dicek dan tidak ada masalah karena lengkap. Selanjutnya, kata dia, mereka siap untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.


"Kami siap. Kami selalu menjaga kesehatan kami. Mudah-mudahan dalam pemeriksaan kesehatan tidak ada hal-hal yang serius, artinya kami sehat," ungkap Rupinus.


Rupinus menegaskan, pihaknya tetap mengikuti persyaratan yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan dalam proses pencalonan sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Sekadau. "Semua persyaratan dan semua tahapan akan kami ikuti," ujar Rupinus.


(Tim Liputan/ms)

Jumat, 04 September 2020

BREAKING NEWS : RA Daftar Ke KPU Sekadau Pada Pilkada 2020

Foto: Tim Liputan

BORNEOTRIBUN -- Rupinus-Aloysius didampingi 8 para partai politik dan para relawan pendukung mendatangi KPU Kabupaten Sekadau untuk mendaftarkan RA sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Sekadau pada Pilkada Tahun 2020, Jum'at (4/9/2020).

8 partai politik (Parpol) yakni PDI Perjuangan, Golkar, Hanura, PAN, Perindo, PPP, PSI dan Partai Berkarya serta timses dari Relawan Kamang, Relawan Garda Maco dan para simpatisan RA


Sampai berita ini ditayangkan, kegiatan pendaftaran masih berlangsung. 

(Tim Liputan)

Rupinus-Aloysius Gelar Deklarasi Bersama 8 partai politik

Deklarasi Rupinus-Aloysius.(Foto: BT/ER)

BORNEOTRIBUN -- Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sekadau Tahun 2020, Rupinus-Aloysius (RA) gelar Deklarasi bersama 8 partai politik di Penanjung Island, Jumat (4/9/2020). 


Deklarasi pasangan calon Rupinus-Aloysius ini dihadiri oleh 8 partai politik (Parpol) bersama kadernya yakni PDI Perjuangan, Golkar, Hanura, PAN, Perindo, PPP, PSI dan Partai Berkarya serta timses dari Relawan Kamang, Relawan Garda Maco dan ratusan simpatisan RA. 


Dalam deklarasi inj, masing-masing ketua Partai dipersilahkan untuk mengungkapkan orasi politiknya yang di mulai dari ketua DPD PAN M. Jais, Ketua DPC Hanura Abun Tono, Ketua Perindo Hendro, dari PDI Perjuangan Anggota DPRD Provinsi Kalbar, Martinus Sudarno dan dari Golkar Anggota DPR RI, Adrianus Asia Sidot. 

Deklarasi pasangan calon bupati dan wakil bupati Sekadau Rupinus-Aloysius (RA) dihadiri oleh Anggota DPR RI, DPRD Provinsi Kalbar dan Anggota DPRD Kabupaten Sekadau dari partai pendukung RA. 

Deklarasi pasangan calon bupati dan wakil bupati Sekadau Rupinus-Aloysius (RA) dihadiri oleh Anggota DPR RI, DPRD Provinsi Kalbar dan Anggota DPRD Kabupaten Sekadau dari partai pendukung RA. 

(Tim Liputan)

Menjelang Pilkada 2020, KPU Sekadau Gelar Sosialisasi Bersama Tokoh-Tokoh Di Sekadau

sosialisasi bersama tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan organisasi-organisi di Sekadau.(Foto: BT/MS)


BORNEOTRIBUN | SEKADAU -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sekadau menggelar sosialisasi bersama tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan organisasi-organisi yang ada di wilayah kabupaten Sekadau, di aula Hotel Multi Sekadau, Kamis (03/09/2020). Hal ini dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat untuk memilih, 


Ketua KPU Kabupaten Sekadau, Drianus Saban mengatakan, selain untuk meningkatkan partisipasi masyarakat tentang Pilkada, sosialisasi tersebut juga untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat tentang Peraturan KPU (PKPU) Nomor 6 Tahun 2020.


"PKPU itu mengatur tata cara penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)," jelas Saban.


PKPU Nomor 6 Tahun 2020 Tentang pelaksanaan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serentak lanjutan dalam kondisi bencana Non alam Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)


Drianus Saban menyampaikan, akan ada beberapa aturan yang akan di terapkan di setiap TPS tentang protokol kesehatan seperti pengecekan suhu tubuh dan mencuci tangan sebelum masuk ke TPS.


"Semuanya nanti akan ada petugas yanng mengarahkan," ujar Saban.


Lanjut kata Saban, bagi pemilih yang tidak dapat masuk ke TPS akibat Suhu tubuh yang tinggi maka akan kita alihkan ke bilik kusus diluar TPS.


Sosialisasi tersebut juga tidak lupa dihadiri perwakilan Kapolres Sekadau, Komisioner KPU Sekadau, Anggota Bawaslu. (yk/mussin)

Kamis, 03 September 2020

KPU Sekadau Gelar Simulasi Posesi Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sekadau

Dok. Foto: KPU Sekadau


BORNEOTRIBUN -- Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sekadau menggelar simulasi prosesi pendaftaran bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sekadau Tahun 2020, di Aula Kantor KPU Sekadau, Rabu (2/9/2020).

Diketahui Pendaftaran Bakal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sekadau Tahun 2020 akan berlangsung selama 3 (tiga) hari dimulai pada tanggal 4 s.d. 6 September 2020 di Kantor KPU Sekadau, Komplek Pemda Sekadau, Kalbar.

Ketua KPU Sekadau Drianus Saban mengatakan dalam simulasi tersebut, yang ingin disampaikan kepada LO masing-masing Bapaslon adalah syarat pencalonan dan syarat calon. 

Selanjutnya juga agar masing-masing LO dapat mempersiapkan tim sebelum mendaftarkan diri ke KPU Sekadau.

Dalam simulasi tersebut juga ditegaskan pentingnya protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Dimana jumlah orang yang diperbolehkan masuk ke ruang pendaftaran juga terbatas.

Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Sekadau, Heriadi mengatakan, simulasi pendaftaran tersebut juga sebagai persiapan yang dilakukan oleh KPU Sekadau, dengan harapan pada saat pelaksanaan semua petugas mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Pada simulasi kali itu posisi Bapaslon Bupati dan Wakil Bupati Sekadau diperankan oleh Yuspen dan Fadli Maulana.

Keduanya berperan maksimal dari mulai memasuki halaman KPU Sekadau. Mengisi daftar hadir, pemeriksaan kesehatan hingga masuk ke Rumah Pintar Pemilu (RPP) yang disiapkan.

Berjalan selama kurang lebih satu jam, pasangan bakal calon Yuspen-Fadli Maulana pun dinilai lengkap dan proses simulasi pendaftaran berjalan dengan lancar.

Turut hadir dalam simulasi tersebut, Bawaslu Sekadau, Liaison Officer (LO) masing-masing Bapaslon, Kapolres Sekadau AKBP Marupa Sagala, beserta Kapolsek Sekadau hilir jajaran, Danramil 1204-15/ Sanggau - Sekadau .Kapt.(Arh) L.Simaremare, beserta jajaran. (Mussin)

Rabu, 02 September 2020

Partai Perindo Usung Rupinus-Aloysius di Pilkada Sekadau 2020

Waketum Partai Perindo, Syafril Nasution berikan dukungan di Pilkada Sekadau (Foto: iNews/Felldy)


BORNEOTRIBUN | JAKARTA -- Partai Perindo resmi mendukung Rupinus dan Aloysius sebagai pasangan calon Bupati dan calon wakil Bupati di Pilkada 2020 Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. 


Dukungan ini ditunjukkan dengan penyerahan surat rekomendasi yang langsung diberikan oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Perindo, Syafril Nasution.


Syafril menjelaskan, dukungan yang diberikan ini sudah melalui proses yang cukup panjang dan disertakan dengan segala aspek pertimbangannya. Dimana, semuanya menunjukkan tren yang baik apabila Perindo mendukung pasangan Rupinus-Aloysius.


"Ini banyak pertimbangan yang sudah kami lihat, yang akhirnya semua itu positif dan kita memberikan, dimana pak Rupinus dan pak Aloysius ini merupakan (calon) bupati dan wakil bupati petahana saat ini," kata Syafril di Gedung MNC Tower, Jakarta Pusat, Selasa (1/9/2020).


Sebagai calon petahana, kata dia, tentunya masa kerja mereka di periode sebelumnya perlu diberikan tambahan supaya program-program kerja yang sudah mereka lakukan selama ini bisa tuntas dalam periode kedua nanti. Dengan begitu, visi untuk memajukan Kabupaten Sekadau bisa tercapai dengan cepat.


Dalam kontestasi Pilkada Sekadau 2020 ini, Syafril mengaku DPP Partai Perindo telah memerintahkan kepada DPD Kabupaten Sekadau untuk mulai berkonsolidasi dan terjun ke masyarakat dalam rangka pemenangan pasangan Rupinus-Aloysius.


"(Sehingga) pasangan yang diusung partai ini, pak Rupinus dan pak Aloysius supaya bisa menjadi pemenangan yang mutlak ya," ujarnya.


Hadir dalam acara penyerahan rekomendasi ini, Calon Wakil Bupati Sekadau Aloysius mengucapkan terima kasihnya kepada jajaran DPP Partai Perindo. Dimana, pada hari ini dia telah menerima rekomendasi berupa surat B-1-KWK secara resmi di partai Perindo.


"Amanah ini sangat luar biasa akan kami jaga dan kita bersama-sama dengan partai-partai lain agar bagaimana mengamankan amanah yang terjaga untuk maju dan menang di Pilkada Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat Tahun 2020," ujar Aloysius.


Sebagai calon petahana, Aloy menyampaikan bahwa program kerja di periode sebelumnya akan diteruskan kembali seperti yang berkaitan dengan Infrastruktur, pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, hingga ketahanan pangan.


Tak hanya Partai Perindo, kata dia, pasangan Rupinus-Aloysius juga telah diusung oleh 4 partai politik lainnya seperti PDI-Perjuangan, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Hanura. Aloy menyebut, jika melihat hasil pemilihan legislatif (Pileg) 2019 kemarin, dari 5 parpol pengusung yang ada, pasangan ini bisa memperoleh kemenagan sekitar 67%.


"Mudah-mudahan pada Pilkada ini agak berbeda. Dan kita sudah memetakan ya, paling tidak untuk incumbent 70 persen ke atas," pungkasnya.(yk/k)

Senin, 31 Agustus 2020

Lanjutkan! Hanura Resmi Usung Rupinus-Aloysius Pilkada 2020

Foto:Tim Liputan

BORNEOTRIBUN | SEKADAU - Partai Hanura resmi mengusung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sekadau, Rupinus - Aloysius pada Pilkada 2020.

Ini dinyatakan Sah usai keluarnya rekomendasi dukungan berupa Form B1 KWK untuk syarat pendaftaran ke KPU menjadi calon Bupati dan Wakil Bupati periode 2021-2026.

Penyerahan SK rekomendasi dilakukan dari Ketua DPC Partai Hanura, Abun Tono langsung kepada Rupinus Dan Aloysius Yang disaksikan jajaran pengurus Hanura dan PDIP di Sekretariat Hanura, Senin (31/8/2020) sore. 

Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Sekadau, Abun Tono, mengatakan kepada rekan-rekan pengurus dari tingkat kabupaten sampai ke tingkat dusun, sudah jelas arahan dari DPP Hanura kita berkewajiban untuk memenangkan sekaligus mengawal proses demokrasi pada 9 Desember 2020

Abun Tono menegaskan kepada kader Hanura tidak ada alasan lagi kader tidak mendukung untuk pasangan RA.  

"Karena kita di Partai Hanura mempunyai 3 kursi di DPRD Sekadau yang tentunya mempunyai konstituen,"tegasnya. 

Sementara, Bakal Calon Bupati Sekadau, Rupinus mengucapkan terima kasih kepada jajaran Partai Hanura yang telah mendukung dengan bukti SK rekomendasi berupa Form B.1 KWK. 

"Untuk mendapatkan rekomendasi Dan B.1 KWK ini melalui proses.  Sebelumnya kami memperoleh  tugas dari Partai Hanura.  Nah, sekarang sudah mendapat SK,"kata Rupinus. 

"Sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada Hanura yang memberikan kepercayaan.  Kami meminta jajaran Hanura mendukung bersama partai koalisi lainnya,"ucap Rupinus bakal calon dari Pertahana ini. 

Bakal Calon Wakil Bupati Sekadau, Aloysius menegaskan, ini bukan memenangkan PDI Pejuangan, karena dirinnya kader.

"Tapi ini pertarungan kepala daerah, sehingga perlakuan terhadap partai pendukung pasangan RA sama. Tim RA mari kita santun dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam memenangkan paslon,"tegas Aloysius yang juga Ketua DPC PDIP Sekadau ini. 

Hadir dalam acara penyerahan SK rekomendasi,  Anggota DPRD dari Fraksi Hanura Paulus Subarno (Ketua Tim Koalisi RA), Abun Tono (Ketua Partai Hanura), Riri Muri (Sekretaris Hanura). Kemudian anggota DPRD Fraksi PDIP, Radius Efendi dan Ari Kurniawan Wiro,  serta jajaran pengurus Partai Hanuradan engurus PDI Perjuangan. 

Penulis: Tim Liputan

Hukum

Peristiwa

Kesehatan

Pemilu 2024

Lifestyle

Tekno